Menko Ekonomi Pastikan Indonesia Bawa Isu Kemudahan Akses Vaksin di Presidensi G20
EmitenNews.com - Indonesia akan fokus pada tiga isu utama dari dampak pandemi Covid-19. Antara lain perubahan pandemi menjadi endemi, peran G20 di sektor kesehatan dan sektor keuangan. Itu yang menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto yang diusung Indonesia sebagai Presidensi negara-negara maju di dunia.
Dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip Senin (22/11/2021), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tiga isu tersebut akan dibahas dalam pertemuan antarnegara di tingkat menteri maupun pertemuan per kelompok. Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, isu kesehatan masih jadi pusat pembahasan dalam setiap pertemuan. Sebab, dalam 2 tahun terakhir vaksin Covid-19 masih menjadi isu geopolitik.
Masing-masing negara berupaya mengamankan, agar mendapatkan akses vaksin virus Corona bagi masyarakatnya. Bahkan ada negara yang melarang ekspor vaksin sebelum akselerasi vaksinasi untuk warganya terpenuhi.
"Geopolitik vaksin sempat terjadi, negara mementingkan bangsa dan rakyat masing-masing, bahkan ada yang melarang ekspor vaksin," kata Airlangga Hartarto.
Kondisi tersebut sempat menimbulkan ketidakpastian dan menjadi lebih berbahaya bagi negara yang memiliki penduduk di atas 100 juta jiwa. Sebab, tidak memiliki akses terhadap vaksin. Ini sempat terjadi di India dan Amerika Serikat yang melarang vaksinnya diekspor ke luar negeri.
Amerika Serikat baru menjual vaksin virus Corona ke luar pada kuartal II tahun 2021. Untuk itu, Indonesia akan memainkan perannya sebagai pemimpin Presidensi G20 yang memastikan setiap negara berhak atas akses vaksin.
"Makanya kalau kita tidak cepat, kita tidak bisa mendapatkan akses vaksin sampai 100 juta dosis," kata Airlangga Hartarto.
Yang tidak kalah penting, Indonesia akan berupaya agar vaksin MRA juga bisa diproduksi di dalam negeri. Termasuk berupaya agar vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara bisa disuntikkan sebagai booster. Dengan begitu, kita tidak lagi bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan akan vaksin Covid-19.
Menurut Airlangga, tidak akan ada negara di dunia yang aman dari Covid-19 selama aksesnya masih sulit, terutama bagi sebagian negara. Karena itu, Indonesia akan mendorong kemudahan akses vaksin dalam Presidensi G20. Ia memastikan, ketergantungan dengan devisa untuk impor vaksin Covid-19, bisa berkurang karena sekarang dunia saling bergantung. ***
Related News
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan
JK Apresiasi Pembangunan Gedung Baru 15 Lantai FEB Unhas
November Ini, Desk Judi Online Ajukan 651 Pemblokiran Rekening Bank
Komisi III DPR Pilih Komjen Setyo Budiyanto Ketua KPK 2024-2029
Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Tersangka Beli Pabrik Air Minum Rp60M
BPK Ungkap 152 Kg Emas Lenyap dari Gudang Antam Surabaya