Menteri Bahlil Siap Laporkan Tiga Skema Subsidi BBM Kepada Presiden
Ilustrasi jalur pengisian BBM Subsidi di SPBU. Dok. Media Indonesia.
EmitenNews.com - Skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik sudah hampir selesai. Tinggal menunggu Presiden Prabowo Subianto tiba kembali di Indonesia, setelah mengakhiri lawatan 16 harinya ke sejumlah negara, Minggu (24/11/2024). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan menyampaikan laporan secara komprehensif formula subsidi yang tepat sasaran.
Dalam keterangannya kepada pers, seperti dikutip Sabtu (23/11/2024), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan siap melaporkan skema subsidi yang lebih berkeadilan, dan tepat sasaran.
Setelah melaporkan skema tersebut kepada Presiden Prabowo, Menteri Bahlil segera mengumumkan formulasi atau skema distribusi subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran.
Jumat (22/11/2024) malam, Bahlil akan terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk bergabung dengan Presiden Prabowo dalam lawatannya ke luar negeri, 8-24 November.
Sebelumnya Bahlil mengungkapkan ada tiga skema penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik agar tepat sasaran. Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Ini dilakukan untuk menahan laju inflasi. Sedangkan sebagian besar subsidi untuk masyarakat dialihkan dalam bentuk BLT.
Alternatif ketiga adalah dengan menaikkan harga BBM subsidi.
Ketiga formula tersebut dikatakan bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran subsidi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran.
"Kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya. Kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Agar subsidi lebih sasaran itu, pemerintah sedang menyiapkan tiga opsi skema penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu lalu, Menteri Bahlil menyebut Presiden Prabowo Subianto telah membentuk tim khusus yang bertugas merumuskan formulasi untuk penyaluran subsidi energi tepat sasaran. Sejauh ini, tim tersebut sudah menyiapkan tiga opsi untuk dipertimbangkan.
Sementara itu, terkait subsidi LPG, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk mempertahankan penyalurannya dalam bentuk barang. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas aspirasi dari berbagai pihak, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ***
Related News
ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
Berdayakan Pelaku UMKM, Menteri Maman Siapkan Kartu Usaha
Kolaborasi Pertamina, TAM dan TRAC Uji Coba Penggunaan Bioetanol E10
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari