EmitenNews.com - Kajian mengenai skema baru penyaluran subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM), sudah rampung. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa skema baru penyaluran subsidi BBM itu dilakukan mulai 2025. Pengamat menyarankan batasi BBM subsidi untuk mengurangi kendaraan di Jakarta.

“Skema penyaluran subsidi BBM menyangkut dengan metode subsidi sudah rampung, yang insya Allah akan diputuskan dalam waktu dekat lewat rapat terbatas kabinet. Setelah ratas akan kami umumkan. Yang jelas mencari jalan untuk kebaikan semua ya,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada pers di sela Rapat Koordinasi Nasional Investasi, di Jakarta, Rabu(11/12/2024).

Rencananya keputusan mengenai skema baru penyaluran subsidi BBM akan dilakukan pada tahun 2025.

Seperti diketahui, pemerintah sedang menyiapkan tiga opsi skema penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik, agar tepat sasaran.

Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Kedua adalah mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Ini dilakukan untuk menahan laju inflasi, sedangkan sebagian besar subsidi untuk masyarakat dialihkan ke dalam bentuk BLT.

Ketiga, dengan menaikkan harga BBM subsidi.

Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pemberlakuan aturan batas usia kendaraan kurang efektif apabila diterapkan di Jakarta. Ia menyarankan pemerintah fokus menaikkan harga bahan bakar, apabila tujuannya ingin menurunkan atau mengurangi kendaraan di Jakarta.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana mengatasi kendaraan bermotor yang jumlahnya dua kali jumlah penduduk dewasa di Jakarta.

Mengutip data yang ada, Djoko Setijowarno mengungkapkan, sebanyak 93 persen subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat kalangan mampu. Hanya 3 persen angkutan umum dan 4 persen angkutan barang yang menggunakan BBM bersubsidi. ***