Hal ini menjadikannya sebagai pionir dalam industri ini serta mengangkat citra dan reputasi Indonesia di pasar internasional.

 

"Mustika Ratu berhasil mencatat pertumbuhan yang sangat signifikan dalam ekspor produk kosmetik halal ke berbagai negara," kata Bingar Egidius lewat keterangan tertulisnya, Jumat (20/10/2023).

 

Dia menambahkan, sejak 2021 sampai Oktober 2022, jumlah negara ekspor bertambah 61% dari 21 negara menjadi 34 negara atau bertambah 13 negara. Termasuk beberapa negara bagian Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Oman, Iraq, Libya, Bahrain dan UAE.

 

"Produk ini cocok dengan pasar muslim karena produk Mustika Ratu memiliki kualitas yang baik, aman, sehat dan halal," kata Bingar Egidius.

 

Dalam riset yang diadakan oleh Statista, segmen pasar terbesar adalah segmen perawatan diri dengan volume pasar sebesar US$3,18 miliar pada tahun 2022. Diikuti skin care sebesar US$2,05 miliar, kosmetik US$1,61 miliar, dan wewangian US$39 juta.


Produk perawatan tubuh unggulan Mustika Ratu telah mendapatkan sambutan positif di pasar domestik dan internasional, menghadirkan konsep kecantikan holistik yang menggabungkan khasiat herbal tradisional dengan teknologi modern.

 

Pagelaran JMFW menjadi sinergi yang kuat antara industri fesyen muslim dan kosmetik halal Mustika Ratu yang berkontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia.

 

Selain itu, kata dia, juga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai kiblat Fashion Muslim dunia tahun 2024. Dukungan Mustika Ratu menjadi salah satu bentuk komitmen untuk mendorong fesyen muslim dan kosmetik halal Indonesia untuk memperluas pasar dunia.

 

"Mustika Ratu sebagai pemimpin industri kosmetik halal di Indonesia siap kolaborasi dan menjadi pihak aktif dalam ekosistem Global Halal Hub sebagai langkah strategis dalam rangka percepatan implementasi Global Halal Hub agar selaras dengan Masterplan Ekonomi Syariah, yaitu mewujudkan Indonesia sebagai Produsen Produk Halal Dunia 2024 yang dicanangkan oleh Pemerintah," kata Bingar.