Minta Restu Ganti Nama Hasil Merger Hingga Dividen 2021, Indosat (ISAT) Akan Gelar RUPSLB
EmitenNews.com - PT Indosat (ISAT) akan menggelar akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta poersetujuan penggabungan Ooredoo South East Asia Holding W.L.L dan CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited dan pembagian dividen berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Manajemen Indosat (ISAT) dalam keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, RUPSLB akan digelar pada 26 Nopember 2021 pukul 14:00 WIB dengan agenda sebagai berikut;
- Persetujuan penggabungan sebagaimana dimaksud dalam rencana Penggabungan.
- Persetujuan Amandemen Anggaran Dasar Perseroan dari hasil penggabungan, termasuk perubahan nama Perseroan menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
- Persetujuan Akta penggabungan dan penandatanganannya.
-Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan akibat penggabungan.
- Persetujuan pengendali bersama Perseroan dari hasil penggabungan yaitu Ooredoo South East Asia Holding W.L.L dan CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited.
- Persetujuan pembagian laba ditahan berupa dividen kepada pemegang saham Perseroan, berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Sebelumnya Ooredoo Group dan CK Hutchison menemui titik temu. Sepakat menggabungkan bisnis operator telekomunikasi di Indonesia. Itu terjadi setelah negosiasi sempat mengalami masa-masa buntu tiga kali beruntun.
PT Indosat (ISAT), dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) melebur di bawah payung PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Aksi korporasi itu, ditandai dengan teken perjanjian transaksi definitif rencana merger bisnis Indosat dan Hutchison 3 Indonesia pada Kamis (16/9).
Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo menyebut, transaksi itu akan mengonsolidasikan perusahaan dengan valuasi mencapai USD6 miliar atau setara Rp85,26 triliun asumsi kurs Rp14.210 per dolar Amerika Serikat (USD), dan pendapatan tahunan sekitar USD3 miliar setara Rp42,6 triliun. ”Penggabungan menguntungkan seluruh elemen baik pemegang saham, dan pelanggan. Tentu akan mempercepat transformasi digital Indonesia,” tutur Aziz, Kamis (16/9).
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen