EmitenNews.com - Umat Kristiani memadati pelaksanaan Misa Jumat Agung, di Gereja Katedral Jakarta, sejak sesi pertama,yang digelar pada Jumat (18/4/2025) pukul 12.00 WIB. Jemaat terlihat tertib memasuki pintu masuk gereja. Jemaat yang sudah melakukan registrasi masuk melalui pintu 6 gereja, sedangkan yang belum registrasi masuk lewat pintu 2.

Bagi jemaat yang sudah melewati pintu masuk, diarahkan menuju kursi-kursi yang telah disediakan di bawah tenda putih di halaman depan gedung Gereja Katedral. Pihak Gereja Katedral telah menyiapkan 4.600 kursi untuk menampung jemaat yang hadir. 

Seluruh umat yang hadir wajib mengikuti aturan panitia. Bagi yang tidak terdaftar untuk registrasi akan diperiksa. Terutama jika membawa tas besar. Pemeriksaan ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan itu, dilakukan oleh panitia dengan bantuan alat screening yang disiapkan Polda Metro Jaya untuk pengamanan.

Polda Metro Jaya diperkuat Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Sawah Besar, serta pihak satuan pengamanan setempat, menerjunkan 50 petugas keamanan Gereja Katedral. 

Misa Jumat Agung sesi pertama dipimpin oleh Romo Yusup Edi Muljono, SJ, Romo Macarius Maharsono Probho, SJ, dan Romo B.S. Mardiatmadja, SJ. 

Misa dijadwalkan berlangsung dalam tiga sesi: Ibadat I pada pukul 12.00 WIB, dipimpin oleh Romo Yusup Edi Muljono, SJ, Romo Macarius Maharsono Probho, SJ, dan Romo B.S. Mardiatmadja, SJ. 

Ibadat II pada pukul 15.00 WIB, diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring), dipimpin oleh Romo Albertus Hani Rudi Hartoko, SJ. Ibadat III pada pukul 18.00 WIB, dipimpin oleh Romo Yohanes Deodatus, SJ, dan Romo Andre M., SJ. 

Rangkaian ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta diawali pentas Jalan Salib Kreatif. 

Sejak sesi pertama, ribuan jemaat memadati Gereja Katedral Jakarta pada peringatan Jumat Agung, Jumat (18/4/2025). Mereka menyadari, hari ini bukan sekadar ibadah rutin, melainkan momen sakral untuk mengenang pengorbanan Yesus Kristus dan merenungkan makna keselamatan. 

"Jumat Agung sangat mengena di hati saya. Sebagai momen sakral, ini jadi pengingat akan kasih dan pengorbanan Yesus,” kata Melsi (27), salah satu jemaat yang hadir kepada Kompas.com, Jumat. 

Kesakralan suasana semakin terasa saat penampilan Jalan Salib digelar pagi hari. Rata-rata jemaat mengaku sangat terharu mengikuti momen tersebut. Mereka merenungi, dan bahan menangis saat Yesus dalam perjalanan memanggul salib. Yesus rela menderita bahkan wafat di kayu salib hanya untuk menanggung dosa-dosa umatnya.

Jumat Agung merupakan waktu untuk merefleksikan diri. Terutama karena manusia selalu jatuh dalam dosa. Kini, saatnya tebus dosa dan refleksi diri sehingga manusia Kristiani akan menjadi lebih baik. 

Selain makna ibadah, para jemaat juga mengapresiasi fasilitas yang disiapkan pihak Katedral. Mulai dari dekorasi, keamanan, hingga ruang silaturahmi yang baru diresmikan. 

Hingga Jumat sore pelaksanaan Jumat Agung masih berlangsung di Gereja Katedral dengan selesainya rangkaian Ibadat I dan II. ***