EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat obligasi Bank BJB (BJBR) dengan idAA. Terkhusus obligasi berkelanjutan I Tahap I/2017 Seri B sejumlah Rp468,3 miliar. Selain itu, Pefindo juga menegaskan peringkat idA+ obligasi subordinasi berkelanjutan I tahap I/2017 Seri A senilai Rp307,0 miliar.
Kedua instrumen surat utang itu, akan jatuh tempo pada 6 Desember 2022. Peringkat obligasi subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat Bank BJB karena ada risiko obligasi subordinasi itu, dapat dihapusbukukan pada kondisi non viability, sesuai POJK 34/POJK.03/2016.
Kesiapan Bank BJB untuk membayar surat utang itu, didukung dana kas, dan penempatan pada Bank Sentral Rp14,9 triliun pada akhir Agustus 2022. Efek utang dengan idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang itu dibanding emiten lain Indonesia kuat.
Bank BJB berdiri pada 1961. Bank BJB merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah Jawa Barat, dan Banten. Per 30 Juni 2022, sebesar 75,6 persen saham Bank BJB dimiliki pemerintahan provinsi, kota, dan kabupaten wilayah Jawa Barat dan Banten, dan sisanya 24,4 persen milik masyarakat. (*)
Related News

Cum Date Hari Ini, LION Gulirkan Dividen Rp5 per Lembar

Aksi Senyap! VIVA Gulung 8,82 Miliar Saham Intermedia Capital

Laba Meroket 134 Persen, Kuartal I-2025 POLU Defisit Rp55,56 Miliar

GEMA Salurkan Dividen Mini, Simak Jadwalnya

MNC Group Eksekusi Transaksi Rp924 M, Ini Kata Hary Tanoe

Lanjut Buyback, BUKA Gelontor Rp1,13 Triliun