EmitenNews.com - Fast Food Indonesia (FAST) akan menawarkan private placement Rp80 miliar. Itu dengan melepas 533,33 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp150 per eksemplar. Pengeluaran saham baru tersebut dibanderol dengan nilai nominal Rp50. 

Penerbitan saham sebanyak itu, akan diserap oleh Gelael Pratama, dan Indoritel Makmur International (DNET). Keduanya akan melakukan penyetoran modal kepada perseroan secara proporsional sesuai haknya masing-masing.

Setelah transaksi tuntas, timbunan saham Gelael akan meningkat 1,18 persen menjadi 41,18 persen dari semula 40 persen. Lalu, Indoritel bertambah 1,67 persen menjadi 37,51 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 35,84 persen. Dan, pemegang saham lain akan terdilusi 11,79 persen.

Yaitu, BBH Luxembourg terkikis 0,93 persen menjadi 6,97 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 7,90 persen. Kemudian, publik tergerus 1,91 persen menjadi 14,27 persen dari periode sebelum transaksi 16,18 persen. Dan, saham tresuri tersisa 0,07 persen dari 0,08 persen. 

Aksi tersebut dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan. Maklum, perseroan mengemas modal kerja bersih negatif, dan liabilitas melebihi 80 persen dari aset perseroan. Per 31 Desember 2024, modal kerja bersih perseroan minus Rp1,25 triliun. Total liabilitas jangka pendek konsolidasian Rp2,09 triliun. 

Selanjutnya, rasio total kewajiban konsolidasian Rp3,55 triliun terhadap total aset konsolidasian Rp3,8 triliun adalah 93 persen alias melewati angka 80 persen. Modal kerja bersih negatif tersebab tingginya nilai liabilitas jangka pendek terdiri dari utang bank, utang usaha, dan utang lain-lain. 

Oleh karena itu, perseroan mengajukan izin melakukan private placement kepada para pemegang saham. Dana hasil private placement akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan. Suntikan modal itu, dapat mendukung perkembangan perseroan di masa mendatang. 

Manajemen berkeyakinan, aksi tersebut dapat mendukung perkembangan perseroan di masa mendatang, dan memberikan solusi pembayaran kewajiban. Selain itu, private placement akan mendongkrak ekuitas dari tambahan modal disetor, dan agio saham. 

Rencana itu, akan digeber setelah mendapat restu para investor. Oleh karena itu, perseroan akan meminta izin para pemodal dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Kamis, 24 April 2025 pukul 11.00 WIB di Gedung Gelael Lantai 4, Jalan MT Haryono, Kav7, Jakarta. Peserta berhak ikut rapat harus tercatat sebagai pemodal pada 27 Maret 2025. (*)