EmitenNews.com - Bank asal Jepang, MUFG, Ltd mulai hari ini Selasa (23/7) menggelar Tender Wajib saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) harga  Rp 3.297 per lembar saham.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam pengumuman resmi Senin (22/7) menyampaikan bahwa Jumlah Saham dalam Penawaran Tender Wajib sebanyak-banyaknya 513.961.400  saham atau sebanyak-banyaknya 19,39 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Periode Penawaran Tender Wajib akan dimulai pada pukul 09.00 Waktu Indonesia Barat pada tanggal 23 Juli 2024 dan berakhir pada pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat pada tanggal 21 Agustus 2024. Sedangkan tanggal pembayaran pada 28 Agustus 2024.

Saham Yang Ditawarkan memperhatikan Pasal 7 ayat (1) huruf b POJK No. 9/2018, dengan harga Penawaran Tender Wajib sebesar Rp 3.297 per saham. 


Sehubungan dengan hal tersebut, MUFG memiliki ketersediaan dana yang cukup dan sanggup untuk melakukan penyelesaian dan pembayaran penuh dalam Penawaran Tender Wajib ini, tulis pengumuman KSEI.

Disebutkan pihak yang berhak untuk turut serta dalam Penawaran Tender Wajib ini adalah Pemegang Saham Yang Ditawarkan yang telah melengkapi dan mengajukan semua dokumen yang dipersyaratkan untuk Penawaran Tender Wajib ini sebelum penutupan Periode Penawaran Tender Wajib (“Pemohon”). 

 

Pemohon harus terdaftar sebagai pemegang saham publik sampai dengan tanggal 21 Agustus 2024 dan telah membuka Rekening Efek pada Penitipan Kolektif di KSEI selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja sebelumnya berakhirnya Periode Penawaran Tender Wajib yaitu tanggal 21 Agustus 2024..

Seperti diketahui MUFG Bank, Ltd telah menyiapkan dana senilai Rp 1,69 triliun untuk membeli sisa kepemilikan saham PT Mandala Finance Tbk (MFIN) milik publik. Langkah tersebut dilakukan melalui aksi tender offer wajib sebagai kelanjutan proses akuisisi MFIN tahun lalu.


Adapun, jika pemegang saham publik melaksanakan hak nya untuk mengikuti tender wajib ini, maka MFIN kemungkinan akan menjadi perusahaan tertutup. Di mana, MUFG akan memegang saham MFIN terbanyak dengan kepemilikan 90%.

Pengendali baru tidak memiliki rencana konkret untuk mengajukan perubahaan status perusahaan sasaran (MFIN) dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.

Pada perdagangan hari ini Selasa (23/7) saham MFIN naik Rp10 menjadi Rp3.240 per lembar saham.