Dari sisi posisi keuangan Perusahaan, pada 1Q23 ANTAM mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian ANTAM sebesar Rp25,33 triliun yang tumbuh 7% dari nilai ekuitas pada akhir tahun 2022 (FY22) sebesar Rp23,71 triliun.

 

Pada 1Q23 total liabilitas ANTAM mencapai Rp9,60 triliun, turun 3% dari nilai liabilitas pada FY22 sebesar Rp9,93 triliun.

 

Total aset Perusahaan pada 1Q23 mencapai Rp34,93 triliun, tumbuh 4% dari posisi total aset FY22 sebesar Rp33,64 triliun.

 

Penguatan struktur keuangan ANTAM tercermin pula dari posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode 1Q23 yang mencapai Rp4,94 triliun, tumbuh 10% dari posisi akhir periode FY22 sebesar Rp4,48 triliun.    

 

Pada tahun 2023, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit.

 

Pada 1Q23, total penjualan ANTAM tercatat sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 19% dibandingkan periode 1Q22 sebesar Rp9,75 triliun.

 

Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp10,00 triliun atau 86% dari total penjualan bersih ANTAM pada 1Q23.

 

Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih 1Q23 sebesar Rp7,01 triliun (60%), disusul bijih nikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp2,98 triliun (26%), feronikel sebesar Rp1,20 triliun (10%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp326 miliar (3%).