EmitenNews.com - Intiland Developments (DILD) per 30 Juni 2024 meraup laba bersih Rp366,85 miliar. Meroket 827 persen dari episode akhir tahun lalu senilai Rp39,56 miliar. Laba per saham dasar emiten kebanggaan Lo Kheng Hong tersebut menanjak menjadi Rp35,39 dari sebelumnya Rp3,82. 

Pendapatan usaha Rp1,36 triliun, anjlok 45 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp2,49 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp951,12 miliar, susut dari edisi sama tahun sebelumnya Rp1,42 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp412,15 miliar, jeblok 61 persen dari Rp1,07 triliun. 

Beban penjualan Rp27,83 miliar, susut dari Rp28,09 miliar. Beban umum dan administrasi Rp142,05 miliar turun dari Rp142,82 miliar. Total beban usaha Rp169,89 miliar, menciut dari Rp170,91 miliar. Laba usaha Rp242,26 miliar, mengalami penyusutan 73 persen dari edisi sama tahun lalu Rp899,61 miliar. 

Dampak modifikasi atas arus kas liabilitas keuangan Rp421,69 miliar dari nihil. Pendapatan bunga Rp8,9 miliar, turun dari Rp14,06 miliar. Pendapatan dividen Rp21,40 miliar, surplus dari Rp13,46 miliar. Keuntungan kurs Rp523,79 juta melejit dari minus Rp3,05 miliar. Keuntungan penjualan aset tetap Rp310,52 juta, naik dari Rp227,02 miliar. 

Keuntungan dari perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi nihil dari Rp483,9 juta. Beban bunga Rp199,94 miliar, turun dari Rp204,29 miliar. Komponen pendanaan atas liabilitas kontrak Rp54,55 miliar, susut dari Rp115,75 miliar. Keuntungan penjualan entitas anak Rp1,57 miliar dari nihil.

Lain-lain bersih Rp18,06 miliar, bengkak dari Rp12,74 miliar. Beban lain-lain Rp181,84 miliar, melonjak dari minus Rp307,62 miliar. Ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp48,01 miliar, melonjak dari minus Rp17,14 miliar. Laba tahun berjalan Rp413,31 miliar, anjlok dari Rp476,09 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp6,86 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp6,53 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp7,33 triliun, mengalami reduksi dari akhir tahun sebelumnya Rp8,06 triliun. Jumlah aset Rp14,19 triliun, susut dari episode akhir tahun sebelumnya senilai Rp14,60 triliun. (*)