Nantikan Rilis Data Ekonomi China, Indeks Saham Asia Dibuka Beragam
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (17/1) dibuka variatif (mixed) menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting Tiongkok PDB 4Q21, Industrial Production, Retail sales, Unemployment rate dan Fixed Asset Investment). Data-data tersebut akan memberi sorotan pada perlambatan ekonomi negara itu akibat pemberlakuan pembatasan sosial.
Indeks saham utama di Wall Street mencatatkan penurunan selama dua minggu beruntun. NASDAQ melemah 0.28% sepanjang minggu lalu, sementara DJIA dan S&P 500 terpangkas masing-masing 0.88% dan 0.30%.
"Dengan demikian indeks ahama NASDAQ sudah mengalami penurunan selama tiga minggu beruntun," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) bertenor 10 tahun lompat lebih dari 7 bps menjadi 1.78%. "Karena investor meyakini rilis data ekonomi AS yang belakangan ini keluar lebih buruk dari estimasi tidak akan cukup untuk menunda pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS (Federal Reserve)," lanjut Dustin.
Investor mencerna rilis data Penjualan Ritel AS yang turun 1.9% M/M (+16.9% Y/Y) di bulan Desember. Penurunan terbesar sejak Februari 2021 dan menghentikan kenaikan penjualan ritel selama 4 bulan beruntun di tengah lonjakan kasus penularan varian Omicron dan tingginya inflasi.
Data Industrial Production AS turun 0.1% M/M (+3.7% Y/Y) di bulan Desember menyusul kenaikan 0.7% M/M (+5.0% Y/Y) di bulan November. Kapasitas Utilitas (Capacity Utilization) turun tipis menjadi 76.% dari 76.8% pada bulan November.
Data perhitungan awal (Preliminary) Consumer Sentiment Index AS yang dirilis oleh University of Michigan turun ke level 68.8 di bulan Januari. Terendah kedua dalam satu dekade, dari perhitungan akhir (final) bulan Desember, 70.6.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah mencatatkan kenaikan mingguan selama 4 minggu beruntun, terpanjang sejak bulan Oktober akibat ketatnya pasokan serta kekhawatiran Rusia melancarkan serangan militer ke Ukrania.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Philip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung menguat di rentang support 6.650 - resistance 6.715. Adapun saham yang direkomendasikan teknikalnya sebagai berikut.
EMTK
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2,100
Target Price 1 : 2,250
Target Price 2 : 2,320
Stop Loss : 1,975
HOKI
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 163
Target Price 1 : 173
Target Price 2 : 176
Stop Loss : 159
BANK
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 2,080
Target Price 1 : 2,260
Target Price 2 : 2,330
Stop Loss : 2,030
IMAS
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 800
Target Price 1 : 850
Target Price 2 : 870
Stop Loss : 785.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha