EmitenNews.com -  Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengumumkan bahwa saham PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) masuk dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) karena mengalami lonjakan harga di luar pola perdagangan normal.

Pengumuman tersebut langsung memicu reaksi pasar. Saham MPXL terjerembab ke batas Auto-Rejection Bawah (ARB) pada level Rp162 atau turun tajam 14,74 persen hanya sehari setelah pengumuman UMA dikeluarkan.

Sebelumnya, saham MPXL sempat mencuri perhatian pasar setelah membukukan kenaikan impresif selama sepekan terakhir, melesat dari harga Rp125 menjadi Rp190 setara lonjakan 52 persen dalam waktu singkat. Namun, tren tersebut justru direspons dengan peringatan resmi dari BEI.

BEI mengonfirmasi bahwa informasi terakhir yang disampaikan oleh MPXL hanyalah laporan registrasi pemegang efek bulanan tertanggal 6 dan 9 Juni 2025. Tidak ada pengumuman aksi korporasi signifikan yang menjelaskan kenaikan tajam harga saham tersebut.

“Pengumuman UMA ini tidak serta merta menandakan adanya pelanggaran terhadap ketentuan pasar modal,” ujar Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangannya pada Selasa (10/6).

BEI pun mengimbau investor untuk mencermati respons resmi MPXL atas permintaan klarifikasi dari otoritas. Mengevaluasi potensi risiko dari aksi korporasi yang belum memperoleh persetujuan RUPS.

BEI akan terus memantau perkembangan perdagangan saham MPXL seiring dengan penyelidikan lebih lanjut terkait aktivitas pergerakan harganya yang tidak biasa.

PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) adalah penyedia jasa transportasi dan logistik, serta pemasok bahan konstruksi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 di Lampung.

Perusahaan transportasi ini untuk industri semen dan GGBFS; pengangkutan Limbah B3; pemasok semen curah; dan pemasok fly ash dan bottom ash (FaBa).

Pemegang Saham MPXL per 30 September 2024

- Ye Hun Ki 440.000.000 saham atau 22,00%

- Wijaya Candera 401.460.200 saham atau 20,07%.

- James Sigit Chandra 400.000.000 saham atau 20,00%

- Masyarakat 398.554.467 saham atau 19,93%

- PT Bolde Indonesia 200.000.000 saham atau 10,00%

- PT Denka Lintas Indonesia 80.000.000 saham atau 4,00%

- Tjong Tjen Tjhing 80.000.000 saham atau 4,00%.