EmitenNews.com -Setelah mengalami berbagai fase kurang baik dalam periode beberapa tahun belakangan, Kini entitas BUMN Waskita Karya (WSKT) yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana memangkas 600 karyawan sepanjang tahun 2023. Hal ini dilakukan perseroan untuk melakukan penghematan dari sisi biaya kepegawaian.
Mengutip dari berbagai sumber, Direktur Human Capital Management, IT & Legal WSBP Asep Kurnia mengatakan efisiensi itu akan membuat jumlah karyawan berkurang dari 2.000 orang menjadi 1.400 orang. Sampai saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah dilakukan terhadap 510 orang.
"Kita targetkan di akhir tahun ini 1.400 (karyawan), dari sebelumnya 2.000 (karyawan). Jadi ada target 600 (karyawan) dan sampai saat ini sudah berjalan sekitar 510 karyawan yang sudah kita lepas baik dari pegawai tetap maupun outsourcing. Jadi semua aspek kita lakukan dari sisi ini untuk jaga keberlangsungan WSBP ke depan," kata Asep.
Bergulirnya isu tersebut ternyata membuat regulator perlu melontarkan cecaran pertanyaan kepada Manajemen Waskita Beton Precast (WSBP). Hingga klarifikasi pun dikeluarkan oleh WSBP melalui keterangan resminya kepada BEI pada Jumat 11 Agustus 2023.
Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakirdalam suratnya kepada Bursa menyatakan, Pelaksanaan Pengelolaan SDM dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kinerja dan kebutuhan pada setiap bagian/divisi dengan tetap menjaga target Perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
PHK 600 karyawan ini menurut Asep dilakukan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dengan workload pekerja yang efisien.
Realisasi PHK 600 karyawan itu menurut Asep dapat disampaikan bahwa sepanjang tahun 2023, Perseroan melakukan rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh Divisi dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja Perseroan.
Perseroan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para pegawai sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga proses rasionalisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Program rasionalisasi ini sejalan dengan program transformasi dan restrukturisasi keuangan Perseroan, dengan target efisiensi beban usaha. Melalui efisiensi, Perseroan menargetkan pemulihan kondisi keuangan dapat berjalan baik sehingga Perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada Kreditur sesuai skema restrukturisasi," tutup Asep.
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar