Nilai Ekspor Pulp dan Kertas Nasional 2023 Capai USD8,28 Miliar
Nilai eksor industri pulp dan kertas nasional pada tahun 2023 mencapai USD8,28 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 280 ribu orang
EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian mencatat industri pulp dan kertas yang merupakan bagian dari industri selulosa dan digolongkan ke dalam sektor hulu agro pada triwulan II 2024 berkontribusi 0,65 persen terhadap PDB nasional. Pada triwulan I-2024, industri ini juga tumbuh 6,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai eksor industri pulp dan kertas nasional pada tahun 2023 mencapai USD8,28 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 280 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung hingga 1,2 juta orang.
“Guna menjaga pertumbuhan positif di sektor industri selulosa ini, kami telah melaksanakan beberapa program strategis dan memperkuat peran Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJIS) dalam pemberian layanan jasa industri, khususnya untuk industri pulp dan kertas,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu (25/9).
Kepala BSKJI mengemukakan, pada tahun ini BBSPJIS telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Langkah ini diharapkan dapat menjawab isu dan tantangan ke depan serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan pelaku industri.
“Untuk mendukung transformasi tersebut, BBSPJIS perlu mengembangkan jenis atau ruang lingkup layanan baru sesuai dengan kebutuhan pasar,” tegasnya. Di samping itu, menurut Andi, perlu diperluas lagi kerja sama dengan asosiasi, industri, universitas, pemerintah pusat maupun daerah serta instansi lain, baik skala nasional ataupun internasional.
“Dalam mendukung industri nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing, kami berharap industri dapat memanfaatkan berbagai layanan yang berikan oleh BBSPJI Selulosa,” imbuhnya.
Diharapkan pula BBSPJIS dapat berperan serta dalam mengakomodasi isu penurunan emisi karbon sebesar 31,89 persen secara mandiri dan hingga mencapai 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. “Khusus untuk sektor industri, ditargetkan dapat mencapai karbon netral pada tahun 2050 dan pada akhirnya Indonesia dapat mencapai karbon netral pada 2060,” ungkap Andi.
Guna mendukung pencapaian net zero emission (NZE) dan pembangunan berkelanjutan, BBSPJI Selulosa memberikan layanan konsultasi dan sertifikasi untuk industri hijau, khususnya pada sektor pulp dan kertas, seperti standar industri hijau untuk industri serat stapel rayon Viskosa. “Selain itu, BBSPJI Selulosa juga mampu memberikan layanan sertifikasi dan verifikasi ekolabel yang juga dapat meningkatkan daya saing produk karena lebih ramah lingkungan,” tandasnya.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha