Nilai Pasar Global Industri Furnitur Capai USD660 Miliar; SDM Digenjot

Menurut Expert Market Research, nilai pasar global industri furnitur mencapai 660 miliar dolar AS dan diproyeksikan tumbuh 4,9 persen per tahun pada 2025-2034. Karena itu SDM furnitur perlu disiapkan. (Foto: Dok)
EmitenNews.com - Berdasarkan data Kemenperin tahun 2024, industri furnitur nasional tumbuh 2,07 persen, mendorong sektor industri agro hingga mencapai pertumbuhan 5,20 persen. Sementara itu, menurut Expert Market Research, nilai pasar global industri furnitur mencapai 660 miliar dolar AS dan diproyeksikan tumbuh 4,9 persen per tahun dalam periode 2025–2034.
Melihat potensi tersebut, Kemenperin melalui pendidikan vokasi di bawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), bertekad untuk terus memacu pengembangan SDM industri furniture nasional.
Dalam upaya mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, khususnya di sektor furnitur, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Talent Camp Asia 2025, hasil kerja sama antara Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal (Polifurneka) dengan perusahaan perangkat lunak asal Austria, CAD+T.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi industri 4.0.
“Kami menyadari bahwa ketersediaan SDM yang terampil dalam penggunaan teknologi industri 4.0 tidak hanya menjadi tulang punggung akselerasi implementasi industri furnitur di Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing sektor ini secara nasional,” ujar Menperin Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10).
Sebagai implementasi komitmen tersebut, BPSDMI melalui Polifurneka Kendal menggelar Talent Camp Asia 2025 pada 6–10 Oktober 2025. Program ini menjadi ajang pembelajaran langsung bagi peserta menggunakan perangkat lunak CAD+T sekaligus kompetisi desain furnitur berbasis teknologi digital.
Kepala BPSDMI Masrokhan menjelaskan bahwa Polifurneka merupakan satu-satunya politeknik negeri di Asia yang memiliki lisensi eksklusif dari CAD+T untuk mendukung inovasi desain furnitur dan interior. “Kegiatan ini menjadi platform internasional yang memperkenalkan Polifurneka sebagai perguruan tinggi negeri di bidang furnitur yang kualitasnya telah diakui secara global,” ungkapnya.
Dengan tema “Furniture Design and Engineering Production using Integrated and Manufacturing Platform”, acara ini diikuti oleh 40–50 peserta yang terdiri atas siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari berbagai negara Asia. Sementara para trainer berasal dari Austria dan Filipina.(*)
Related News

Hadapi Volatilitas Pasar, Mirae Aset Rekomendasikan 5 Saham ini

IHSG Akhirnya Bangkit 0,91 Persen ke Level 8.124

Pemerintah Banjiri E-Katalog dengan Produk-Produk Lokal

Regulasi Baru TKDN Prioritaskan Produk Lokal dan Pacu Investasi

Mentan: Entas Kemiskinan Tak Boleh Ego Sektoral dan Birokrasi Panjang

IHSG Naik 0,93 Persen di Sesi I, MAPI, UNVR, KLBF Top Gainers LQ45