Nilai Tukar Petani Meningkat di Januari 2023, BPS Catat Tertinggi di NTB

Petani digital. dok. Jakartainsight.
EmitenNews.com - Nilai Tukar Petani meningkat 0,77 persen, Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan tertinggi, 2,27 persen, di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebaliknya, NTP Kalimantan Barat mengalami penurunan terbesar (2,11 persen) dibandingkan penurunan pada provinsi lainnya. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan, atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Dalam siaran persnya, Rabu (1/2/2023), BPS menyebutkan, NTP nasional Januari 2023 sebesar 109,84 atau naik 0,77 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik 1,40 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,63 persen.
Pada Januari 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,68 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2023 sebesar 109,95 atau naik 0,92 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. ***
Related News

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner

Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius

Wamenkeu: APBN 2026 Adalah Belanja untuk Masyarakat Indonesia

BI Sampaikan Rencana Anggaran Tahun 2026 ke DPR