Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,78 Persen Dibanding Posisi Akhir Agustus
Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah pada September 2024 (hingga 17 September 2024) berada di level Rp15.330/USD atau menguat 0,78% dibanding Agustus 2024
EmitenNews.com - Nilai tukar Rupiah menguat didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter Bank Indonesia serta meningkatnya aliran masuk modal asing. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah pada September 2024 (hingga 17 September 2024) berada di level Rp15.330/USD atau menguat 0,78% dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebut penguatan Rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional seperti Won Korea dan Rupee India yang menguat sebesar 0,32% dan 0,13%.
"Dengan perkembangan tersebut, apabila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023, nilai tukar Rupiah juga terapresiasi sebesar 0,40%. Lebih baik dibandingkan dengan dinamika mata uang regional seperti Rupee India dan Won Korea yang masing-masing masih mengalami depresiasi sebesar 0,66% dan 3,41%," katanya usai Rapat Dewan Gubernur BI, pekan ini.
Ke depan nilai tukar Rupiah diprakirakan terus menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Perry memastikan ke depan seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.(*)
Advertorial
Related News
BI Telah Salurkan Insentif KLM Rp256,1 Triliun Hingga September 2024
Aliran Masuk Investasi Portofolio Catat Net Inflows USD10,1 Miliar
Dukung Ekosistem EV, Wuling Motors Akan Produksi Baterai di Indonesia
Temui Presiden, SBY Lapor Jadi Penasehat Khusus Dunia Basmi Malaria
Catat! Mulai 22 September, Tarif Tol Ruas Dalam Kota Jakarta Naik
APBN 2025 Disahkan, Pertama Kali Pendapatan Negara Tembus Rp3.000T