OJK Tegaskan Short Selling Masih Dilarang Demi Menjaga Volatilitas Pasar

EmitenNews.com—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, dalam memitigasi kondisi pasar yang berfluktuasi, OJK menempuh sejumlah langkah. Salah satunya, mempertahankan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan untuk menjaga volatilitas pasar.
"Mempertahankan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan untuk menjaga volatilitas pasar, di antaranya pelarangan transaksi short selling dan pelaksanaan trading halt untuk penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5 persen,” kata Mahendra dalam Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2022, Kamis (3/11/2022).
Dalam memitigasi kondisi tersebut, OJK juga melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja industri reksa dana.
"Melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja industri reksa dana untuk memastikan mekanisme redemption di industri reksa dana dapat tetap berjalan teratur di tengah gejolak suku bunga pasar dan meningkatnya risiko likuiditas di pasar keuangan,” kata dia.
Selain itu, OJK mengevaluasi eksposur valuta asing termasuk pinjaman komersial luar negeri di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di tengah tren penguatan dolar AS atau USD.
Hal itu dilakukan upaya mendorong LJK untuk melakukan langkah-langkah yang dapat memitigasi risiko nilai tukar yang diperkirakan masih meningkat.
"Mengevaluasi eksposur valuta asing termasuk pinjaman komersial luar negeri di LJK di tengah tren penguatan dolar AS dan mendorong LJK untuk melakukan langkah-langkah yang dapat memitigasi risiko nilai tukar yang diperkirakan masih akan meningkat,” pungkasnya.
Related News

BEI Ungkap Alasan di Balik Perpanjangan Masa Penawaran IPO

Genjot Lifting, Kementerian ESDM Rilis Aturan Baru Kerja Sama Migas

Izin Sumur Minyak Rakyat Hanya untuk yang Sudah Terlanjur Operasi

Produk Nonhalal Bisa Masuk ke Indonesia; Ini Syaratnya

Jangan Tergiur Program Pemutihan Utang, OJK Pastikan Hoaks

Raih 2 Juta Investor Baru, Semester I Target 2025 BEI Sudah Terlampaui