EmitenNews.com - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), mencatatkan kinerja gemilang di tahun 2023 dengan membukukan laba bersih senilai Rp2,1 triliun. Angka tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 36,8 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat Rp1,53 triliun.

Pada kuartal IV-2023, laba bersih PWON mencapai Rp618 miliar, lebih tinggi dibandingkan kuartal III-2023 yang sebesar Rp388 miliar. Laba per saham PWON per 31 Desember 2023 tercatat Rp43,71, meningkat dari Rp31,95 pada periode sama tahun 2022.

Presiden Direktur PWON, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, menyatakan bahwa pendapatan selama tahun 2023 mencapai Rp6,2 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,5 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,987 triliun.

Salah satu penopangnya adalah pendapatan dari sewa ruangan yang meningkat 19,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,857 triliun pada tahun 2023. Pendapatan dari sewa hotel juga mengalami kenaikan sebesar 36,6 persen secara tahunan menjadi Rp1,171 triliun. 

Sementara itu, pendapatan dari jasa pemeliharaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 10,6 persen secara tahunan menjadi Rp831,39 miliar. Penjualan tanah dan bangunan juga meningkat sebesar 13,7 persen secara tahunan menjadi Rp729,48 miliar. Selain itu, pendapatan dari usaha lainnya juga mengalami kenaikan sebesar 14,7 persen secara tahunan menjadi Rp737,62 miliar.

Namun, penjualan kondominium dan kantor mengalami penurunan signifikan sebesar 45,6 persen secara tahunan. Dalam laporan keuangan yang diambil dari keterbukaan informasi pada Rabu (27/3), laba bruto tahun ini mencapai Rp 3,40 triliun, mengalami kenaikan sebesar 5,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp 3,21 triliun. 

Pendapatan berulang (recurring revenue) Perseroan pada tahun 2023 mencapai Rp 4,66 triliun, naik 20,7 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 3,87 triliun.

Terdiri atas pendapatan retail mal Rp 3,12 triliun, naik 18 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,64 triliun. 

Lalu pendapatan office leasing Rp 304 miliar naik 1 persen dari tahun lalu yang tercatat Rp 300 miliar dan pendapatan hospitality sebesar Rp 1,24 triliun, naik 34 persen dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 929 miliar