Pandemi Covid-19 Ganggu Rantai Pasok Global, Erick Thohir Bongkar Pesan Negara Besar
EmitenNews.com - Efek pandemi Covid-19 menimbulkan kerusakan di berbagai bidang. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengganggu sistem rantai pasok global. Terganggunya rantai pasok global itu, tidak hanya berdampak kepada negara-negara kecil, namun juga negara-negara besar.
"Kita berbuat maksimal pun, kita berbuat transparan pun masih ada risiko rantai pasok yang terganggu akibat pandemi Covid-19," ujar Erick Thohir saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan National Sugar Summit (NSS) di Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Menurut Menteri Erick Thohir, terganggunya rantai pasok global tersebut tidak hanya berdampak kepada negara-negara kecil, namun juga negara-negara besar. Ia mengaku mendapat pesan singkat dari salah satu duta besar negara besar, yang bermaksud membeli urea untuk kebutuhan industrinya.
“Negara besar itu meminta kepada Indonesia untuk memasok komoditas yang dibutuhkannya. Ini negara besar. Tidak pernah ada sejarahnya Indonesia memasok urea industri ke negara tersebut. Artinya apa? Rantai pasok (global) terganggu," katanya.
Terganggunya rantai pasok, juga menyebabkan terganggunya ketersediaan kontainer. Karena itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memutuskan impor salah satu komoditas dengan menggunakan kontainer agar Indonesia memiliki stok kontainer yang cukup.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan wabah Covid-19 merupakan peluang bagi negara-negara yang berkomitmen mengkonsolidasikan segala kekuatannya untuk menjaga rantai pasok atau supply chain negara tersebut.
Menteri BUMN itu menyampaikan bahwa sudah waktunya bangsa Indonesia mengkonsolidasikan semua kekuatannya untuk bisa menjaga rantai pasokannya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 merupakan fakta bahwa sudah waktunya semua elemen bangsa Indonesia harus peduli, bersatu, dan saling bergotong royong membangun Tanah Air dengan kekuatan diri sendiri. ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah