EmitenNews.com - Pandemi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda menggembirakan. Penambahan kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia hari ini, lebih sedikit daripada kasus baru hari sebelumnya. Per Rabu (21/9/2022), Kementerian Kesehatan mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 2.384 kasus. Bandingkanlah dengan kasus baru Selasa (20/9/2022), yang 2.518 penderita. Marilah terus menegakkan protokol kesehatan (prokes).


Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pemerintah mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Selasa (20/9/2022) siang hingga Rabu (21/9/2022), pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan penambahan baru sebanyak 2.384 kasus ini, maka total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.415.328 penderita.


Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah, sampai hari ini. Pandemi Covid-19 bahkan sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat angka kesembuhan dari Covid-19 mengalami peningkatan, yakni sebanyak 2.991 orang dinyatakan sembuh. Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.231.970 jiwa.


Sementara itu, Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia. Data itu jelas menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 157.948 orang.


Dari perkembangan yang ada, pemerintah mendorong masyarakat memiliki tanggung jawab tinggi secara kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.


Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Kemudian, memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***