EmitenNews.com - Pemerintah memperbaharui data pandemi Covid-19 di Indonesia. Hari ini, tambahan kasus infeksi virus Corona (Covid-19), memang lebih kecil dari kemarin. Tetapi, kasus baru infeksi virus yang awal dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, hari ini, tetap tinggi. Pemerintah mencatat kasus baru 44.526 orang per Minggu (13/2/2022). Bandingkan dengan tambahan Sabtu  (12/2/2022), yang mencapai 55.209 penderita. Kasus meninggal tinggi, 111 orang.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Sabtu (12/2//2022) siang hingga Minggu pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan baru sebanyak 44.526 kasus, maka total penderita infeksi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Tanah Air kini mencapai  4.807.778 orang. Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020).


Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan tambahan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh hari ini sebanyak 26.916 orang. Dengan begitu di Indonesia total akumulatifnya ada 4.309.763 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 hingga saat ini.


Sayangnya masih ada pasien infeksi virus Corona yang dinyatakan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Satgas mencatat, sepanjang 12 - 13 Februari 2022 terdapat 111 orang pasien meninggal. Akibatnya, sampai saat ini total akumulatif sebanyak 145.176 orang meninggal dunia akibat virus Corona.


Sampai di sini, perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah virus Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***