EmitenNews.com - Pemerintah kembali memperbarui data pandemi Covid-19. Hari kasus baru infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), lebih besar dibandingkan kasus baru kemarin, tetapi tetap di bawah 2.000 kasus. Jumlah pasien Virus Corona di Indonesia bertambah 1.976 orang, per Selasa (27/9/2022). Bandingkanlah dengan Senin (26/9/2022), yang kasus barunya hanya 1.344 orang. Apapun, mari tetap menegakkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Senin (26/9/2022) siang hingga Selasa (27/9/2022), pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan baru hari ini, sebanyak 1.976 penderita, total ada 6.425.849 kasus positif di Tanah Air, sampai kini, seperti dikutip dari laman covid19.go.id.


Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah, sampai hari ini. Pandemi Covid-19 bahkan sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan jumlah pasien sembuh bertambah 2.070 orang, sehingga total pasien sembuh ada 6.248.619 orang.


Sementara itu pasien yang meninggal juga bertambah. Sepanjang 26-27 September 2022 ini, terdapat 21 orang pasien Covid-19 yang tutup usia. Dengan begitu, total pasien infeksi virus Corona yang menutup mata ada 158.057 jiwa.


Dengan perkembangan yang ada, kita tetap tidak boleh lengah. Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.


Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi. Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. ***