EmitenNews.com - Pemerintah memperbaharui data pandemi COvid-19 di Indonesia hari ini. Kasus infeksi virus Corona (Covid-19) per Sabtu (26/2/2022), bertambah sebanyak 46.643 orang. Dengan begitu total penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia saat ini mencapai 5.504.418 orang. Pandemi belum sepenuhnya melandai. Mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat.


Total jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data-data pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Jumat (25/2//2022) siang hingga Sabtu pukul 12.00 WIB. Siapa pun bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Satgas Penanganan Covid-19 juga mengumumkan bertambahnya pasien yang sembuh dari infeksi virus Corona, hari ini, sebanyak 41.805 orang. Dengan begitu penderita infeksi Covid-19 yang dinyatakan sembuh menjadi 4.778.039 orang.


Sementara itu, penderita infeksi virus Corona yang meninggal juga bertambah. Satgas Covid-19 mencatat sepanjang 25 - 26 Februari 2022 terdapat 258 orang yang tutup usia karena virus SARS-CoV-2 itu. Dengan begitu total pasien Covid-19 yang meregang nyawa sampai hari ini menjadi 147.844 jiwa.


Dari perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Jika rajin memakai masker kain, hasil penelitian menunjukkan, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Dengan begitu mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Kemudian, setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***