PART Siap Ekspansi dan Diversifikasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Kiri-Kanan: Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) Hamim tengah berbincang dengan Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan pengamat pasar modal Yohannis Hans Kwee serta para investor dan pengusaha dari Malaysia pada acara Nusantara Investment & Opportunities 2025 dengan tema Strengthening Indonesia-Malaysia Business Synergi di Jakarta, Selasa (11/2).
Kedepannya, dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi, sistem pertanian kita sudah bisa menggunakan Internet of Things (OIT) untuk memantau kelembaban tanah dan nutrisi tanaman secara akurat. Penggunaan drone untuk pemetaan dan penyemprotan lahan pertanian. Untuk itu diperlukan penyesuaian inovasi dan pelatihan untuk para petani agar penggunaan teknologi dalam pertanian benar-benar efektif dan efisien. "Potensi inilah yang bisa dimanfaatkan oleh PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) untuk diversifikasi bisnisnya dan menambah potensi pendapatan yang lebih keberlanjutan,” pungkas Hans Kwee.
Ir. Anton Apriyantono, M.sc. PhD Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009 mengatakan, cukup optimis dengan Pemerintahan Prabowo Subianto di sektor agribisnis. Dia menilai tepat apa yang dilakukan Cipta Perdana Lancar (PART) dalam diversifikasi bisnis yang salah satunya adalah alat-alat pendukung pertanian.
Indonesia lanjut Anton, memiliki lahan pertanian yang subur. Total luas lahan pertanian saat ini mencapai 45 juta hektare dari potensi 65 juta hektare. "Ekstensifikasi pertanian masih memungkinkan dilakukan, meskipun tidak mudah. Dengan populasi sekitar 280 juta jiwa, kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi, selain kebutuhan akan perumahan dan sandang," pungkas Anton.
Related News
Jual Murah Saham IMPC, Harimas Raup Rp849,8 Miliar
Melorot 97 Persen, KKGI Kuartal III 2025 Catat Laba USD1,03 Juta
DMAS Raih Marketing Sales Rp626 M, Data Center DominanĀ
Rugi Bengkak, PSKT Defisit Rp335 Miliar
Drop 97,92 Persen, Laba PTPP Kuartal III 2025 Sisa Rp5,55 Miliar
Laba dan Pendapatan Emiten Kebanggaan Lo Kheng Hong (GJTL) Anjlok





