EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak amat ketat. Meski dinaungi aura positif, secara teknikal hanya sementara. Koreksi Indeks membawa momentum bearish mendekati area oversold.
Selanjutnya, Indeks berpotensi menguji support lower bollinger bands di kisaran 6.175 dan support level di level 6.152. ”Karena itu, Indeks berpotensi berfluktuatif dengan mencoba bertahan di atas lower bands pada support 6.152, dan resistance 6260,” tutur Lanjar Nafi Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (10/3).
Saham-saham patut dicermati secara teknikal antara lain Acset Indonusa (ACST), Adhi Karya (ADHI), BFI Finance Indonesia (BFIN), Indomobil Sukses Makmur (IMAS), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), Wijaya Karya (WIKA), dan Waskita Karya (WSKT).
Menilik perdagangan Selasa (9/3), Indeks anjlok 0,78 persen atau 48.82 poin ke posisi 6.199.65. Saham-saham sektor pertambangan ambrol 1,51 persen kembali menjadi episentrum kejatuhan Indeks. Harga tambang logam nikel merosot 2,98 persen di bawah 16 ribu untuk kali pertama tahun ini.
Nikel defisit 20 persen sejak akhir Februari 2021 saat potensi oversupply. Data penjualan eceran masih tumbuh negatif 16,4 persen dari ekspektasi negatif 9,9 persen. Itu menjadi salah satu faktor pesimisme investor pada pemulihan ekonomi dalam negeri.
Sementara itu, Indeks saham Asia mayoritas ditutup menguat. Indeks Nikkei menguat 0,99 persen, Topix naik 1,27 persen, Hangseng tumbuh 0,81 persen, dan indeks CSI 300 minus 2,15 persen setelah Tiongkok melakukan intervensi untuk mengurangi penurunan sebelumnya. Indeks berjangka AS naik mendorong positif pada ekuitas Asia.
Bursa Eropa membuka perdagangan dengan terkonsolidasi. Indeks Euro Stoxx minus 0,03 persen, DAX turun 0,30 persen, CAC40 terkoreksi 0,11 persen, dan indeks FTSE surplus 0,04 persen. Saham-saham sektor pertambangan menjadi pemberat setelah harga komoditas tambang kembali turun.
Selanjutnya, investor akan menanti data laporan persediaan minyak AS dan indeks harga konsumen Tiongkok. AS sebagai indikator terbaru percepatan pemulihan ekonomi, Bank Sentral Eropa mengadakan pertemuan kebijakan moneter. Presiden Christine Lagarde akan memberi pengarahan pada Kamis. (abm)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha