EmitenNews.com - Masmindo Dwi Area (MDA) berkomitmen melanjutkan tahap strategis Proyek Awak Mas di Kecamatan Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan. Beberapa waktu lalu, MDA menggelar sosialisasi tahap pertama kegiatan pra-konstruksi. Hajatan itu, dihadiri pemilik atau penggarap lahan, perwakilan MDA, pemangku kepentingan desa, kecamatan, dan aparat penegak hukum.

MDA akan terus melanjutkan kegiatan pra-konstruksi sambil melakukan upaya pembebasan, dan pembayaran ganti rugi lahan. Itu penting agar rencana first gold tahun 2026 dapat terealisasi. Dengan demikian, manfaat investasi dapat segera dirasakan masyarakat secara umum.

MDA telah beberapa kali melakukan mediasi terhadap pemilik lahan, namun selalu menemui kendala soal permintaan harga tinggi. Pada akhirnya, MDA mengambil langkah strategis dengan menitipkan dana di Bank Mandiri KCP Belopa, khusus untuk pembayaran ganti rugi terhadap seluruh tanam tumbuh dan/atau lahan belum dibebaskan yang telah dihitung berdasar riset penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) atas nilai ganti rugi tanam tumbuh. 

Itu membuktikan ketersediaan dana, dan kesanggupan MDA melakukan pembebasan lahan. Para pemilik atau penggarap lahan yang ingin segera menerima pembayaran ganti rugi dapat menempuh proses dengan cepat. Sementara proses itu berjalan, MDA akan terus menjalankan kegiatan operasional di lahan-lahan termasuk dalam wilayah Kontrak Karya (KK) MDA. 

Kepala Seksi Perdata & Tata Usaha Negara (Kasi Datun) Kejaksaan Negeri Luwu Muh. Hendra menekankan pentingnya penyelesaian secara musyawarah. Mengenai harga sudah memiliki acuan jelas dari tim penilai, yaitu KJPP. ”Kalau menemui jalan buntu, langkah terakhir penyelesaian melalui pengadilan. Di mana, keputusan pengadilan harus diterima kedua belah pihak. Harga bisa saja berubah dari kesepakatan awal atau kembali ke harga dasar sebagaimana ditetapkan KJPP," jelas Hendra. 

Hendra menambahkan land clearing dapat tetap dijalankan MDA bersamaan dengan berlangsungnya proses pengadilan. MDA yakin proyek Awak Mas akan memberi kontribusi jangka panjang bagi Kabupaten Luwu. Nanti proyek itu, akan memberi manfaat bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi lokal, melainkan juga bisa memperkuat kapasitas fiskal daerah. Proyek itu, diharap menjadi salah satu pilar penggerak kemajuan daerah, terutama dalam situasi ekonomi Luwu butuh terobosan.

Oleh karena itu, MDA mengharapkan dukungan seluruh elemen. Mulai masyarakat setempat, pemangku kepentingan, hingga aparat penegak hukum, agar operasional pra-konstruksi dapat berjalan lancar, dan sesuai harapan. 

Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim mengatakan akan selalu berupaya melakukan pendekatan dengan cara-cara terbaik dan terbuka. Itu dengan harapan seluruh proses berjalan lancar, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku. “Kami berharap proyek ini  membawa manfaat bagi masyarakat, sekaligus membuka peluang lapangan kerja, dan peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” tegas Mustafa.

MDA optimistis dengan dukungan penuh masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan, kelangsungan proyek tersebut akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Pada waktunya akan memberi manfaat besar bagi banyak pihak yang terlibat. (*)