Pefindo Pertahankan Prospek TOBA Negatif, Telisik Alasannya
Salah satu pembangkit listrik besutan TBS Energi Utama. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA TBS Energi Utama (TOBA) dengan prospek negatif. Saat ini, TBS Energi dalam proses akuisisi 100 persen saham Sembcorp Environment Pte Ltd (SEPL), perusahaan pengelolaan limbah berbasis di Singapura.
Itu setelah mendivestasi Minahasa Cahaya Lestari (MCL), dan Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Seluruh transaksi diperkirakan selesai pada semester pertama 2025. Pefindo mempertahankan prospek negatif mengantisipasi pelemahan profil bisnis, dan keuangan perusahaan setelah divestasi MCL, dan GLP.
Sementara informasi lengkap mengenai SEPL masih belum tersedia karena proses akuisisi masih berjalan. Saat bersamaan, Pefindo menetapkan peringkat idA atas Obligasi I Tahun 2023 terbitan perseroan. Pefindo dapat melorot peringkat TBS Energi apabila realisasi atas aksi korporasi berdampak pada pelemahan perolehan arus kas dari anak usaha tanpa terkompensasi secara memadai dengan penguatan profil bisnis atau struktur permodalan perusahaan.
Pefindo juga dapat merevisi prospek kembali ke stabil tanpa adanya perubahan peringkat. Itu dengan catatan apabila Pefindo meyakini aksi korporasi yang dilakukan berdampak pada perbaikan profil usaha atau leverage yang dapat memitigasi potensi perosotan kontribusi dividen dari anak usaha. Peringkat itu, merefleksikan bisnis TBS Energi terdiversifikasi dengan baik, struktur permodalan konservatif, perlindungan arus kas kuat, dan permintaan kuat dari bisnis baru.
Peringkat itu, dibatasi risiko atas pengembangan proyek-proyek baru, dan paparan terhadap risiko fluktuasi harga komoditas. TBS Energi berdiri pada 2008, dan memiliki beberapa anak usaha bergerak bidang batu bara Kalimantan Timur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Gorontalo dan Sulawesi Utara, pengelolaan limbah Singapura dan Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Lampung, Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung Batam, dan kendaraan listrik.
Perusahaan berencana untuk berkembang ke energi terbarukan dalam waktu dekat, dan menengah. Per 30 September 2024, pemegang saham TBS Energi terdiri dari Highland Strategic Holdings Pte., Ltd 61,017 persen, Toba Sejahtra 8,869 persen, Bara Makmur Abadi 5,472 persen, dan publik tidak kurang dari 24,642 persen. (*)
Related News
Jangan Lupa! Lusa Jadwal Cum Date Dividen Interim BBCA
Kurangi Porsi, Shima Global Lepas 11,79 Juta Saham ENRG
Kuartal III 2024, Penjualan NPGF Meroket 493 Persen
Refinancing, Sejumlah Bank Guyur GJTL Rp4,4 Triliun
Kuartal III 2024, Laba UBC Medical (LABS) Meroket 157 Persen
Perdana! Induk UANG Sodorkan Hunian untuk Keluarga Muda