Pefindo Tegaskan Rating idA Erajaya Swasembada (ERAA), Ini Pemicunya
EmitenNews.com - Pefindo menegaskan peringkat idA PT Erajaya Swasembada (ERAA). Outlook peringkat perusahaan stabil. Obligor menyandang peringkat itu, memiliki kemampuan kuat dibanding obligor sejenis untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Meski begitu, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh perubahan buruk keadaan, dan kondisi ekonomi dibanding obligor dengan peringkat lebih tinggi. Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar kuat pada bisnis ritel, distribusi telepon seluler dan tablet, jaringan ritel, dan distribusi luas, dan portofolio bisnis terdiversifikasi.
Peringkat dibatasi profil keuangan moderat, dan persaingan ketat industri. Pefindo menilai dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja usaha tergolong terkendali. Itu tercermin dari nilai pendapatan sedikit menurun pada awal pandemi paruh pertama 2020 dibanding periode sama 2019, tapi sudah menunjukkan pemulihan di semester-semester berikutnya.
Peringkat dapat dinaikkan kalau perseroan secara signifikan memperkuat bisnis sebagaimana tercermin dari peningkatan pendapatan dan/atau Ebitda lebih tinggi dari proyeksi. Itu juga harus disertai peningkatan signifikan struktur permodalan, dan perlindungan arus kas secara berkelanjutan.
Peringkat dapat dilorot kalau ada pemburukan kinerja bisnis dan/atau proteksi arus kas melemah akibat perubahan signifikan dalam biaya operasional dan/atau nilai utang lebih tinggi dari proyeksi, tanpa dikompensasi kinerja bisnis lebih kuat.
Berdiri pada 1996, Erajaya bergerak bidang kegiatan distribusi, perdagangan perangkat telekomunikasi seluler, voucher operator jaringan seluler, kartu perdana, aksesoris, komputer, perangkat Internet of Things (IoT), dan perangkat elektronik lainnya. Pada 30 Juni 2021, pemegang saham Erajaya terdiri dari PT Eralink International (54,69 persen), Publik (45,02 persen), dan lainnya masing-masing di bawah 1 persen kepemilikan (0,29 persen). (*)
Related News
Dua Tahun Berjalan, Perdagangan Karbon RI Telah Tembus Rp80,75M
Aksi Korporasi 2025 Himpun Rp491T, Ini Penyumbang Dividen Terbesar
Bos BEI Ungkap Sistem Perdagangan Bursa Terbaru, Rilis Akhir 2026
Closing Bursa 2025: Investor Meledak 20,2 Juta, IHSG 24 Rekor ATH!
OJK Sebut 155 Kasus hingga Denda Pasar Modal 2025 Tembus Rp123,3M
Tergolong Tinggi, OJK Jatuhkan Sanksi Administratif Rp123,3 Miliar





