Pekebun Swadaya Binaan SSMS Sukses Raih Insentif Penjualan Kredit RSPO
Petani Binaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) sedang melakukan panen Tandan Buah Segar (TBS) berkualitas sangat baik. Dok/SSMS
EmitenNews.com -Pekebun Swadaya Binaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dan PT Ecogreen di Kabupaten Lamandau, BUMDes Berkah Mulya Jaya, Desa Mekar Mulya berhasil mendapatkan insentif Rp762 juta dari penjualan kredit RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil). Kredit mereka dibeli oleh buyer internasional yaitu Unilever dan Nestle.
Insentif tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh anggota sebanyak 126 pekebun yang terbagi dalam 5 kelompok. Selain memberikan insentif kepada anggota, BUMDes BMJ juga menyerahkan bantuan CSR berupa tas dan alat tulis untuk 2 sekolah senilai Rp6,2 juta, kontribusi desa sebesar Rp12,4 juta dan untuk kas pengembangan usaha desa sebesar Rp15,5 juta. Sebagian insentif tersebut juga disisihkan untuk penyediaan sarana dan fasilitas BUMDes dan kegiatan sertifikasi berikutnya.
Pembagian insentif yang digelar di Balai Desa Mekar Mulya pada Selasa 20 Maret 2024, dihadiri oleh puluhan perwakilan pekebun BUMDes BMJ. Turut hadir dalam acara penyerahan insentif tersebut perwakilan Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, BPN, DPMD Lamandau, Camat Sematu Jaya, Polsek dan Babinsa Sematu Jaya, APKSM Kobar serta para pendamping dari Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) dan Ecogreen.
Choirul Fuadi selaku Direktur BUMDes BMJ mengungkapkan rasa bangga dan haru karena perjuangan para pekebun swadaya sejak tahun 2021 kini telah merasakan manfaatnya, salah satunya insentif dari hasil penjualan kredit. BUMDes BMJ pertama kali menerima sertifikat RSPO di ajang internasional Roundtable Conference (RT) RSPO di Jakarta, tahun 2023 lalu.
“Bahwa dalam perjalanan mendapatkan sertifikat RSPO tidak luput dari dukungan kedua pendamping yakni Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) dan PT Ecogreen,” tegas Choirul Fuadi.
Choirul menargetkan BUMDes BMJ akan mengajak lebih banyak lagi pekebun untuk bergabung dalam gerakan pengelolaan kebun berkelanjutan. Pada tahun 2024,akan ada penambahan sebanyak 328 pekebun dengan potensi luasan kebun sawit 966,35 hektar yang akan mengikuti sertifikasi.
Manager Sustainability SSMS, Andri Nadjiburahman di sela kegiatan pembagian insentif menjelaskan bahwa insentif yang diterima pekebun ini hanya sebagai bonus tambahan saja. “Manfaat langsung yang sudah dirasakan pekebun adalah saat panen sawit produksinya meningkat. Adanya sertifikasi RSPO ini mengajarkan para pekebun untuk menerapkan praktek pengelolaan kebun terbaik hingga hasil produksinya lebih maksimal, paling tidak mendekati yang dihasilkan perusahaan”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Andri mengatakan bahwa SSMS akan kembali menginisiasi kerjasama dengan Ecogreen untuk mendampingi dan mensupport pekebun BUMDes BMJ dalam program sertifikasi RSPO. Tidak hanya untuk tahun pertama saja, namun untuk tahun-tahun berikutnya hingga BUMDEs bisa secara mandiri menjalankan program sertifikasi RSPO, baik dari lingkup organisasi maupun pekebunnya.
Pihaknya berharap BUMDes dapat memperluas ruang lingkup program ini, tidak hanya berfokus di Desa Mekar Mulya, tapi juga desa-desa sekitar dapat aktif mengikuti program sertifikasi ini Tentu hal ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kecamatan Sematu Jaya dan Kabupaten Lamandau.
Diakhir sambutannya, Andri menyampaikan SSMS dan Ecogreen telah bersepakat untuk mendorong BUMDes BMJ mendapatkan sertifikasi ISPO di tahun 2025. Dengan begitu, BUMDes BMJ menjadi yang pertama dan satu-satunya kelompok pekebun swadaya di Kabupaten Lamandau yang telah yang bersertifikat RSPO dan ISPO.
Pada kesempatan ini, pihak Ecogreen yang diwakili oleh Dico Satriyo W. mengucapkan selamat kepada para pekebun BUMDes BMJ atas pencapaian yang luar biasa. "penerimaan insentif ini menjadi bukti nyata ketekunan dan dedikasi yang luar biasa dari para pekebun swadaya dalam mewujudkan praktik industri kelapa sawit yang berkelanjutan, tentunya hal ini akan meningkatkan citra positif pekebun di pasar global," lanjutnya.
Menurut Dico pencapaian ini tidak hanya milik pekebun semata, namun merupakan hasil kolaborasi yang erat antara pekebun swadaya, SSMS, Ecogreen beserta pemangku kepentingan yang terlibat. Untuk itu Ecogreen sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang sudah memberikan kontribusi positif atas pencapain program ini.
Ecogreen berharap keberhasilan ini menjadi langkah awal pekebun untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di masa mendatang dan kemitraan ini menjadi role model bagi pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di kalangan pekebun.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M