EmitenNews.com—Indeks S&P500 dan Nasdaq berhasil mencatatkan kenaikan signifikan masing-masing 1% dan 2% setelah Federal Reserve Chairman Jerome Powell menetapkan kenaikan suku bunga acuan 25 bps, membawa FFR ke kisaran 4.5%-4.75%, level tertinggi sejak 2007.
The Fed juga menyatakan bahwa tingkat inflasi terlihat menjinak dan proses disinflasi telah dimulai, namun tetap menekankan bahwa kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut masih diperlukan dan akan dijaga tetap tinggi selama 2023 (antara 5%-5.25% sesuai proyeksi Desember); tanpa menggulingkan ekonomi dan pasar tenaga kerja dari jalur pertumbuhan yang cukup sehat.
Pemikiran ini didukung oleh data ekonomi terakhir yang mengungkapkan adanya kenaikan tak terduga dari lowongan pekerjaan yaitu US JOLTS Job Opening (Dec.) berada di level 11.012juta (vs perkiraan 10.250juta, vs sebelumnya 10.440juta); sementara ISM Manufacturing PMI (Jan.) terlihat lebih kontraktif di level 47.4 (vs forecast 48 & vs previous 48.4) karena harga-harga yang tinggi menekan permintaan. Setelah konferensi pers berakhir, pasar keuangan bertaruh bahwa kenaikan interest rate akan berakhir di level 4.892% pada bulan Juni, (dari 4.92% sebelumnya) dan bertengger di angka 4.4% pada akhir Desember tahun ini.
IHSG juga digerakkan oleh data ekonomi seperti Inflasi Januari, yang turun ke level 5.28% dari 5.51% di bulan Desember, ini merupakan level terendah sejak Agustus lalu dan berhasil lebih rendah dari perkiraan di 5.4%. S&P Global Indonesia Manufacturing PMI (Jan.) juga naik ke level tertinggi 3 bulan di angka 51.3, dari 50.3 (Des.); menandakan pertumbuhan ekspansif selama 17 bulan berturut-turut.
IHSG mencatatkan kenaikan 22.9 points/0.34% ke level 6862.26 didukung oleh aksi beli bersih asing sebesar IDR 189.76 milyar.
NH Korindo Sekuritas dalam risetnya yang diterima EmitenNews.com, Kamis (2/2/2023) melihat wajar IHSG masih agak ragu untuk menembus level Resistance kritikal 6900 karena kebanyakan pelaku pasar seperti tengah wait and see mencerna data ekonomi krusial dan laporan keuangan yang akan banyak keluar minggu ini, dari dalam negeri dan juga dari berbagai belahan dunia, untuk menentukan arah kebijakan moneter dan investasi pada akhirnya.
Hari ini IHSG diproyeksikan bakal bergerak pada range support di level 6835 hingga 6765. Sedangkan posisi untuk resistancen terdekat ada di level 6900 hingga 6965.
JSMR Buy on Break. Entry Level : 3360-3380 Target: 3590-3600 / 3660. Stoploss: 3220.
TPIA Speculative Buy Entry Level: 2280-2250. Average Up >2350 Target: 2380-2400 / 2440 / 2480. Stoploss:2230.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha