Pembangunan IKN Nusantara Butuh 9,5 Juta Ton Baja, Industri dalam Negeri Siap Penuhi
Ilustrasi pembangunan di IKN Nusantara. dok. Tribunnews.
EmitenNews.com - Kebutuhan baja untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, hingga tahap akhir mencapai total 9,5 juta ton. Pemerintah terus menggenjot pembangunan di IKN Nusantara, agar bisa segera digunakan. Presiden Joko Widodo akan memimpin upacara HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 di kawasan yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
"IKN Nusantara itu kalau sampai tahap lima, tahun 2035 atau sampai selesai, butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton. Jadi per tahun untuk tahap awal itu, mungkin 500-700 ribu ton. Tahap yang berikutnya, baru di atas 1 juta ton," kata Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia Purwono Widodo, di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Purwono Widodo menyebutkan bahwa kebutuhan baja untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga tahap akhir mencapai total 9,5 juta ton.
Purwono memperkirakan, pembangunan IKN tahap awal membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja akan meningkat pada tahap pembangunan selanjutnya dengan perkiraan lebih dari 1 juta ton.
"IKN itu kalau sampai tahap lima, tahun 2035 atau sampai selesai, butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton. Jadi per tahunnya untuk tahap awal itu, mungkin 500-700 ribu ton. Untuk (tahap) yang berikutnya, baru di atas 1 juta ton," kata Purwono Widodo, di Jakarta, Senin.
Purwono mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah bekerja sama untuk merealisasikan permintaan baja dalam pembangunan IKN.
IISIA mendorong agar pemerintah selalu menggunakan baja yang diproduksi dalam negeri untuk mendukung pembangunan IKN. Purwono Widodo optimistis produsen baja dalam negeri dapat memenuhi permintaan baja tersebut.
"Kalau ditanya tahun ini targetnya seperti apa, kami, sih, masih optimistis karena biasanya spending dari proyek pemerintah di dua bulan terakhir itu dikejar supaya nggak lompat tahun," kata Purwono Widodo. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan