EmitenNews.com - Pemerintah mendorong percepatan realisasi investasi untuk pengembangan ekosistem baterai mobil listrik yang akan dilakukan di Kawasan Industri Hijau Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.


Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang Selasa lalu mengikuti rapat kabinet membahas perkembangan investasi yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka.


“Tadi arahannya kita akan melakukan percepatan, karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, akan memakai tenaga angin di Sulawesi, di Bantaeng, tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan,” ungkanya.


Bahlil menekankan percepatan investasi yang melibatkan konsorsium dari Inggris dan badan usaha milik negara (BUMN) di tanah air tersebut harus sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundangan yang berlaku.


“Intinya adalah harus lewat mekanisme dan dilakukan percepatan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Percepatan yang dimaksud oleh Bapak Presiden itu adalah segala sesuatu administrasi proses mekanisme sesuai dengan aturan yang bisa dipercepat, dipercepat,” terangnya.


Menteri Investasi merinci, rencana investasi dari Inggris senilai sekitar 9 miliar dolar AS tersebut melibatkan beberapa perusahaan, antara lain Glencore dari Swiss, Envision dari Inggris, serta Umicore dari Belgia. Mereka nantinya akan bekerjasama dengan PT Antam dan pengusaha nasional untuk merealisasika investasi yang dilainya kurang lebih sekitar USD9 miliar.


Melalui kerja sama dengan Inggris ini, Meninves mengharapkan nantinya baterai listrik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan domestik dan luar negeri, khususnya Eropa. “Ekspor untuk Eropa. Ini karena Inggris dia akan menjadikan hub untuk Eropa,” tandasnya.(*)