EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) satu tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/102025) mengungkap sejumlah capaian di bidang ekonomi. Antara lain realisasi investasi yang sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai Rp1.434 triliun. Angka ini meningkat 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menghasilkan 1,9 juta lapangan pekerjaan.

“Jadi target investasi tercapai bulan September yang lalu. Ini saya kira suatu prestasi juga menunjukkan bahwa iklim investasi kita masih diminati oleh banyak negara,” ucap Kepala Negara.

Dalam bidang ketenagakerjaan, Presiden menyampaikan peningkatan upah minimum provinsi sebesar 6,5 persen, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah turut memberikan perhatian kepada para pekerja sektor informal, termasuk 4 juta pengemudi ojek daring yang kini untuk pertama kalinya menerima bonus Hari Raya.

“Sekarang kita sedang diskusi terus sama perusahaan-perusahaan terbesar, ojol untuk kita cari pelayanan terbaik untuk pengemudi ojol ini, kemudian efisiensi sehingga tidak terjadi suatu persaingan yang saling merugikan. Tapi kita ingin supaya lapangan kerja ojol ini, pengemudi ojol ini terjamin,” ujarnya.

Sementara itu, dalam bidang pariwisata, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia mencatat kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 12 persen menjadi 14,8 juta kunjungan pada tahun 2025. Capaian ini diperkuat dengan prestasi 33 hotel dan resor Indonesia yang memperoleh pengakuan bintang Michelin.

“Satu bintang minimal, ini sangat penting di bidang pariwisata. Berarti kelas kita adalah kelas teratas di dunia dengan penghargaan dari Michellin itu. Jumlah wisatawan kita satu tahun terakhir naik 12 persen menjadi 14,8 juta kunjungan. Saya kira ini perlu juga kita bangga,” ucap Presiden.

Kemudian kita tahun ini, saya kira, salah satu prestasi kita, kita membentuk sovereign wealth fund/dana investasi yang kita beri nama Danantara Indonesia. Danantara singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Daya = energi/kekuatan, Anagata = masa depan. Berarti Danantara artinya kekuatan masa depan Nusantara. Yang kita fokuskan di situ, sudah kita kumpulkan semua aset milik negara yang nilainya adalah 1.060 miliar dolar. Jadi 1 triliun US dolar, akhirnya menjadi sovereign wealth fund terbesar kelima atau keenam di dunia.

Ini saya kira menjadikan kita punya kekuatan. Tadinya sendiri-sendiri, sekarang kita punya kekuatan. Contoh, sekarang Danantara proyek dia antara yang pertama adalah akan segera mulai membangun 34 pembersihan limbah sampah dari kota-kota besar, alatnya atau pabrik pembersihannya dan bisa pengolah, ini diolah justru menjadi energi, menjadi listrik. Kita akan segera mulai 34. Ini sudah, saya kira, pembiayaan sudah tinggal kontrak dibagi-bagi, tinggal dinilai teknologi yang terbaik yang mana. Karena ini sangat-sangat penting.

Ada tempat-tempat sampah yang sampahnya sudah menggunung terutama untuk DKI, Bantar Gebang, untuk Bandung, untuk Surabaya, dan untuk Bali. Ini sudah menjadi sesuatu yang sangat mendesak. Kalau tidak salah di Bantar Gebang itu saya dapat laporan sudah mencapai puluhan juta ton itu, 55 juta ton. Limbahnya 55 juta ton, sudah menggunung. Kalau terjadi hujan deras, dia bisa membahayakan banyak kampung di sekitar itu.

Ini segera akan kita lakukan, insyaallah dalam dua tahun kita selesaikan 34 kota. Ini sangat strategis karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan. Bagaimana, kita berharap pariwisata naik, kalau Bali tidak bisa bersihkan sampahnya, bisa kita bayangkan mau enggak turis datang ke tempat yang kotor, yang jorok? Jadi ini strategis. Terima kasih Danantara, segera dilaksanakan.

Kemudian hilisasi. Kita sekarang akan segera mulai membangun pabrik baterai terbesar di Indonesia, nilainya 100 triliun. Ini kerja sama antara salah satu perusahaan baterai terbesar di dunia, CATL dan Antam.(*)