EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat technical rebound lebih dari 1,5 persen alias menutup pekan sangat volatile. Penguatan itu, dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Ya, Paman Trump optimistis terhadap peluang kesepakatan dengan Tiongkok. 

Sebagai informasi, Trump mengumumkan penundaan reciprocal tariffs selama 90 hari untuk seluruh negara, kecuali Tiongkok. Tiongkok sendiri belum membuka peluang negosiasi dengan AS, justru keduanya saling berbalas tarif impor dalam sepekan terakhir hingga mencapai lebih dari 100 persen untuk produk dari masing-masing negara. 

Sementara perwakilan Uni Eropa dijadwalkan negosiasi dengan AS Minggu, 13 April 2025. Pemerintah Indonesia masih berupaya negosiasi dengan AS, memanfaatkan periode penundaan tarif selama 90 hari ke depan. Pemerintah berusaha mengubah sejumlah kebijakan sebagai bagian dari penawaran kepada AS. 

Pertama mengubah kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi salah satu concern dari Pemerintah AS. Kedua rencana membuka keran impor, khususnya untuk produk hajat hidup orang banyak. Ketiga rencana peningkatan persentase impor LPG dari AS terhadap total impor LPG Indonesia. 

Selain upaya negosiasi bilateral, Pemerintah Indonesia juga mendorong untuk dilakukan negosiasi oleh ASEAN sebagai satu blok ekonomi dengan AS. Pemerintah Indonesia telah membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN dan sejumlah negara ASEAN lain. 

Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 14 April 2025, Indeks diperkirakan bergerak dalam rentang 6.000-6.500. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut. Yaitu, saham TLKM, MEDC, ICBP, RAJA, TAPG, dan TKIM. (*)