EmitenNews.com - Guru, dan tenaga kependidikan termasuk kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksinasi virus Corona. Kementerian Kesehatan mengupayakan menuntaskan targetnya pada Juni 2021, atau sebelum tahun ajaran baru dimulai pertengahan Juli 2021. Pemerintah menargetkan 5 juta guru, dan tenaga kependidikan tuntas menjalankan vaksinasi Covid-19 sebelum tahun ajaran baru Juli 2021.

 

"Tentu kita upayakan, sesuai rencana. Karena kita tahu bahwa vaksin itu adalah barang langka di dunia. Beberapa negara juga ada yang bahkan belum bisa menerima vaksin," kata Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi dalam telekonferensi, Kamis (8/4/2021).

 

Vaksin Covid-19, termasuk langka. Tidak semua negara mendapatkannya. Meski anggarannya tersedia, tetapi memang produksinya masih terbatas. Indonesia beruntung, karena tergolong negara yang cepat memperoleh vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok masyarakat itu, meski masih terbatas. Karena jumlahnya belum mencukupi, dan belum sesuai yang diharapkan itulah, pemerintah menetapkan prioritas kelompok penerima vaksin.

 

Pertimbangannya, antara lain kelompok usia lanjut (lansia), berumur 60 tahun ke atas, dan pihak-pihak yang dalam kesehariannya bekerja sebagai petugas publik yang berhadapan, atau bertemu banyak manusia lainnya. Guru, dan tenaga kependidikan, salah satu bagian dari petugas publik. Saat ini, menurut Kartini sudah ada beberapa kabupaten/kota yang menganggap guru sebagai prioritas vaksinasi.

Walaupun demikian, Kartini mengatakan dalam pelaksanaannya tubuh manusia akan memiliki kondisi berbeda. Karena itu, tidak semuanya bisa langsung divaksin. "Mungkin ketika divaksin dalam keadaan sakit atau tensinya lagi naik, sehingga ada keterlambatan-keterlambatan sesuai perkembangan di lapangan."

 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumeri mengatakan, penting mengedukasi guru, kepala dinas, kepala sekolah, dan orang tua agar semuanya siap melakukan pembelajaran tatap muka. Ia optimistis proses vaksinasi selesai Juni 2021 sebelum tahun ajaran baru dimulai. "Saya percaya komitmen pemerintah bahwa Juni vaksinasi bagi guru selesai. Jadi, bismillah target itu akan tercapai."

 

Jumeri menunjukkan data terbaru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah guru dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 746 ribu orang, masih jauh dari target sekitar 5 juta orang. Yang telah menjalani vaksin dosis kedua sebanyak 284 ribu orang. "Kami menyadari vaksin yang kami terima secara bergelombang, tidak bisa serentak, karena berbarengan dengan penyediaan vaksin."

 

Bagi sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksin, wajib membuka pilihan pembelajaran tatap muka. Tetapi, keputusan akhir siswa ikut tatap muka atau tetap pembelajaran jarak jauh berada pada orang tua/wali mereka. "Pasti bertahap orang tua akan melepas putra-putrinya berangkat sekolah. Ini penting untuk membuktikan, selama uji coba, anak-anak aman. Jadi orang tua butuh diberi bukti bahwa pembelajaran tatap muka terbatas tetap aman untuk anak-anak kita, guru, serta orang tuanya." ***