EmitenNews.com - Seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diminta bekerja profesional. Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari meminta seluruh jajarannya mulai tingkat pusat hingga desa dan kelurahan untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan sikap transparan, profesional, dan akuntabel. Pemilu 2024 berlangsung pada 14 Februari 2024.



Usai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/12/2023), Hasyim Asy’ari meminta jajarannya, sampai ke tingkat paling bawah, di desa, dan kelurahan, agar meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih. Tentu selain bekerja profesional, transparan, akuntabel.



Kepada teman-teman KPU provinsi, kabupaten dan kota, beserta jajaran diteruskan di tingkat TPK, PPS, dan TPPS, Hasyim Asy’ari mengatakan sikap transparan dan profesional tersebut akan membantu para petugas penyelenggara pemilu. Terutama dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada para pemilih untuk menggunakan hak pilih dan juga peserta Pemilu 2024 untuk berkompetisi.



Kepada setiap petugas juga diharapkan menjaga integritas. Apabila petugas mengalami kesulitan atau situasi darurat yang tidak bisa diselesaikan sendiri, Hasyim Asy’ari meminta mereka segera meneruskan kejadian tersebut ke tingkat pusat untuk diselesaikan.



"Segera melapor kepada KPU kabupaten dan kota untuk dilaporkan ke KPU provinsi dan juga dilaporkan pada KPU pusat, sehingga bisa diatasi, dicarikan jalan keluar," kata Hasyim Asy’ari.



Sejauh ini KPU telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memperkuat tata kelola sistem teknologi informasi (IT) di KPU.



Sistem IT KPU untuk layanan kepemiluan, didukung beberapa kampus yang memang membangun sistem informasi tersebut. Demikian juga, ada satuan-satuan pemerintah yang menjadi satu gugus tugas yang memberikan dukungan kepada KPU untuk penguatan tata kelola sistem informasi di KPU.



Dalam rapat konsolidasi tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh komponen penyelenggara Pemilu 2024 untuk menghindari keteledoran teknis yang bisa berimplikasi politis dan mengganggu situasi kondusif negara.



Presiden mengingatkan, ketersediaan dan distribusi logistik juga perlu diperhatikan dengan baik, termasuk dukungan kesiapan sistem dan teknologinya.