EmitenNews.com - Lo Kheng Hong makin keranjingan saham Gajah Tunggal (GJTL). Investor kawakan pasar modal itu, kembali terekam menjala saham produsen ban berkualitas global tersebut dengan cara mencicil. Membeli 150 ribu lembar saham.


Transaksi saham sebanyak itu, telah dituntaskan pada Senin, 4 Desember 2023. Seperti biasa, transaksi Lo Kheng Hong dibidani sejumlah sekuritas. Misalnya, Sucor Sekuritas, Nilai Inti Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Ekokapital Sekuritas.


Selanjutnya, Panin Sekuritas, MNC Sekuritas, dan Ina Sekuritas Indonesia. Menyusul pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham pria beralamat di Jalan Pademangan IV No.23, RT/RW 002/001, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara tersebut kian menanjak. 


Yaitu, menjadi 176,63 juta eksemplar alias 5,07 persen. Bertambah sekitar 0,01 persen dari periode sebelum transaksi dengan tabulasi 176,48 juta helai. Nah, timbunan saham sebelum transaksi itu, selevel dengan 5,06 persen.


Pada 1 Desember 2023 lalu, Lo Kheng Hong kembali menjala 919.200 saham Gajah Tunggal. Menyusul tindakan senyap itu, timbunan saham pria beralamat di Jalan Pademangan IV No.23, RT/RW 002/001 Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara tersebut kian menanjak. Tepatnya, menjadi 176,48 juta helai alias 5,06 persen. Naik dari 175,56 juta atau 5,04 persen.   


Sebelumnya, nama Lo Kheng Hongs empat tenggelam dari daftar pemegang saham Gajah Tunggal. Warren Buffet Indonesia itu, kini mengempit 5 persen saham Gajah Tunggal. Itu terjadi setelah pemodal senior tersebut menjala 175.563.800 helai alias 175,56 juta eksemplar.


Sepanjang Januari-September 2023, Gajah Tunggal mencetak laba bersih Rp699,27 miliar. Melangit 512 persen dari periode sama tahun lalu tekor Rp169,34 miliar. Penjualan Rp12,57 triliun, turun 1,40 persen dari posisi sama tahun lalu Rp12,75 triliun.


Penjualan pihak berelasi dari sisi lokal senilai Rp30,06 miliar, dan ekspor Rp1,33 triliun. Sedang penjualan kepada pihak ketiga lokal Rp9,76 triliun, dan ekspor Rp1,65 triliun. Insentif kinerja Rp204,48 miliar. Beban pokok penjualan susut 9,41 persen dari Rp11,03 triliun menjadi Rp9,99 triliun.


Dengan begitu jumlah laba kotor perusahaan Rp2,57 triliun dari semula Rp1,72 triliun atau naik 49,94 persen. Laba sebelum pajak tercatat Rp920,67 miliar, dan beban pajak Rp230,80 miliar. Aset, Gajah Tunggal senilai Rp18,81 triliun atau turun 1,05 persen dari edisi akhir tahun lalu Rp19,02 triliun. Jumlah liabilitas Rp10,96 triliun, dan ekuitas perusahaan Rp7,85 triliun. (*)