Pendanaan Korporasi Indonesia, Likuiditas dan Gagal Bayar Emiten di 9M21 Lebih Rendah
EmitenNews.com – Gagal bayar obligasi dalam negeri perusahaan Indonesia, yang ditunjukkan dengan pembayaran bunga dan pokok yang terlewatkan, berkurang pada 9M21 setelah mencapai puncaknya pada tahun 2020. Jumlah pokok yang gagal bayar sebesar Rp2,7 triliun (2020: Rp9,6 triliun) membuat tingkat default secara keseluruhan turun menjadi 1,0% (2020: 4,0%).
Mengutip dari laman Fitch Ratings, disebutkan bahwa jumlah emiten yang gagal bayar juga lebih rendah, yaitu enam, dibandingkan 21 pada tahun 2020, dengan tingkat default sebesar 4,4% berdasarkan jumlah emiten (2020: 14,0%). Namun, Fitch tidak percaya bisnis telah sepenuhnya pulih dari penurunan akibat pandemi Covid-19.
Gagal bayar masih lebih tinggi dari tahun 2019, ketika pokok yang gagal bayar hanya mencapai Rp295 miliar di antara tiga emiten. Tingkat default juga tetap di atas tingkat pra-pandemi 2% tahun 2019 berdasarkan jumlah penerbit dan 0,1% berdasarkan prinsipal. Kami memperkirakan default pada catatan domestik akan terus berkurang pada tahun 2022 karena bisnis pulih dan konsumsi meningkat.
Risiko negatif untuk pemulihan ini termasuk kebangkitan kasus Covid-19 dan pemberlakuan kembali pembatasan pergerakan yang ketat. Emiten MTN Tetap Rentan: Likuiditas emiten surat utang jangka menengah, yang biasanya lebih kecil dan memiliki akses pendanaan yang lebih lemah, tetap menjadi tantangan. MTN terus menjadi mayoritas 81% dari default di 9M21.
Tingkat default MTN sebesar 6,9% pada 9M21 (2020: 10,1%, 2019: 0,3%) adalah yang tertinggi di antara obligasi korporasi. Tingkat default obligasi korporasi, sebaliknya, turun menjadi 0,3% (2020: 2,6%, 2019: nihil). MTN terus menjadi mayoritas 81% dari default di 9M21. Tingkat default MTN sebesar 6,9% pada 9M21 (2020: 10,1%, 2019: 0,3%) adalah yang tertinggi di antara obligasi korporasi.
Tingkat default obligasi korporasi, sebaliknya, turun menjadi 0,3% (2020: 2,6%, 2019: nihil). MTN terus menjadi mayoritas 81% dari default di 9M21. Tingkat default MTN sebesar 6,9% pada 9M21 (2020: 10,1%, 2019: 0,3%) adalah yang tertinggi di antara obligasi korporasi. Tingkat default obligasi korporasi, sebaliknya, turun menjadi 0,3% (2020: 2,6%, 2019: nihil).
Related News
GJAW 2024, Tiga Merek Baru Mobil Listrik Asal China Diluncurkan
ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
Berdayakan Pelaku UMKM, Menteri Maman Siapkan Kartu Usaha
Menteri Bahlil Siap Laporkan Tiga Skema Subsidi BBM Kepada Presiden
Kolaborasi Pertamina, TAM dan TRAC Uji Coba Penggunaan Bioetanol E10
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN