EmitenNews.com - Perusahaan pemilik kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021, mencatatkan rugi bersih Rp268,99 miliar bengkak dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp197,87 miliar. 

 

Merujuk pada adta laporan keuangan SSIA pada laman BEI, Kamis (25/11/2021) disebutkan, pendapatan anjlok 34,49 persen tersisa Rp 1,392 triliun. Penurunan itu disebabkan anjloknya pendapatan jasa kontrsuksi sedalam 39,29 persen  tersisa Rp1,051 triliun. 

 

Senada, pendapatan hotel juga terpapas 41 persen menjadi Rp102,75 miliar. Bahkan, pendapatan tanah kawasan industri amblas 88,7 persen  tersisa Rp7,385 miliar.

 

Tapi pendapatan sewa, parkir, jasa pemeliharaan dan utilitas tumbuh 4,16 persen menjadi Rp225,44 miliar. Juga pendapatan properti melonjak 19.588 persen menjadi Rp41,345 miliar.

 

Walau beban langsung dapat ditekan menjadi Rp1,145 triliun, tapi laba kotor merosot 27,21 persen menjadi Rp338,53 miliar.Hanya saja beban umum dan administrasi mencapai Rp337,65 miliar, akibatnya perseroan harus mencatatkan rugi usaha Rp86,921 miliar. Lebih tertekan beban keuangan mencapai Rp165,6 miliar.

 

Akibatnya, rugi per saham dasar menyentuh Rp59,14. Sedangkan akhir September 2020 sebesar Rp43,33.

 

Sementara itu, aset tumbuh 2,5 persen menjadi Rp7,821 triliun. Hal itu dipicu pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo waktu satu tahun yang naik 78,04 persen menjadi Rp1,054 triliun.


Hanya saja, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp586,14 miliar, turun 13,3 persen  dibandingkan akhir kuartal III 2020 sebesar Rp690,78 miliar.