EmitenNews.com - Bukalapak (BUKA) sepanjang 2024 masih tekor Rp1,54 triliun. Bengkak 13,23 persen dari episode sama akhir tahun sebelumnya dengan boncos Rp1,36 triliun. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar dan dilusian bengkak jadi Rp15 dari sebelumnya Rp13,24. 

Pendapatan bersih Rp4,46 triliun, tumbuh tipis 0,67 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp4,43 triliun. Beban pokok pendapatan Rp3,74 triliun, bengkak dari edisi sama akhir 2023 senilai Rp3,38 triliun. Beban penjualan dan pemasaran Rp328,43 miliar, berkurang dari Rp518,43 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp1,45 triliun, bengkak dari Rp1,34 triliun. Pendapatan operasi lainnya Rp92,8 miliar, melejit dari akhir tahun sebelumnya minus Rp82,7 miliar. Rugi nilai investasi Rp1,54 triliun, bengkak dari Rp1,22 triliun. Rugi usaha Rp2,51 triliun, bengkak dari Rp2,12 triliun. 

Pendapatan keuangan Rp1,03 triliun, melonjak dari Rp822,54 miliar. Beban keuangan Rp4,67 miliar, susut dari Rp5,49 miliar. Bagian atas rugi entitas asosiasi Rp49,47 miliar, bengkak dari Rp30,87 miliar. Rugi sebelum beban pajar final dan pajar penghasilan Rp1,52 triliun, bengkak dari Rp1,34 triliun. 

Beban pajama final Rp55,45 juta, susut dari Rp108,78 juta. Rugi sebelum beban pajak penghasilan senilai Rp1,52 triliun, melonjak dari akhir tahun sebelumnya Rp1,34 triliun. Beban pajak penghasilan Rp18,78 miliar, susut dari Rp34,61 miliar. Rugi tahun berjalan Rp1,54 triliun, bertambah dari Rp1,37 triliun. 

Total ekuitas Rp23,7 triliun, berkurang dari akhir 2023 sebesar Rp25,33 triliun. Akumulasi rugi Rp10,25 triliun, bengkak dari Rp8,7 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,09 triliun, bengkak dari Rp792,02 miliar. Total aset Rp24,79 triliun, susut dari Rp26,12 triliun. (*)