Pengendali Agresif Divestasi, Ini Penjelasan Diamond Citra (DADA)

Salah satu properti milik Diamond Citra. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Karya Permata Inovasi agresif melepas saham Diamond Citra (DADA). Meski tetap tercatat sebagai pengendali, komposisi kepemilikan saham Karya Permata makin tirus. Per 8 Oktober 2025 tercatat Karya Permata mengemas 4,25 miliar saham alias 57,22 persen.
Namun, pada 14 Oktober 2025, koleksi saham Diamond Citra dalam pangkuan Karya Permata tersisa 2,81 miliar helai setara 37,9 persen, terpangkas 15,3 persen dari periode sebelum transaksi dengan tabulasi 3,95 miliar saham setara 53,2 persen.
Merespons situasi itu, manajemen Diamond Citra mengklaim kalau Karya Permata tetap berkomitmen mempertahankan posisi sebagai pengendali, dan terus memberi dukungan strategis terhadap pengembangan bisnis perseroan.
”Strategi kepemilikan itu, diarahkan untuk menjaga stabilitas struktur permodalan, memperkuat kepercayaan investor, memastikan kesinambungan arah manajemen, dan tata kelola perseroan,” tukas Bayu Setiawan, Direktur Diamond Citra.
Penjualan saham oleh Karya Permata dilakukan sebagai langkah strategis dalam memperkuat struktur permodalan, dan memperbaiki arus kas korporasi. Langkah itu, sejalan upaya pengendali menjaga stabilitas keuangan, memastikan kelangsungan, dan percepatan pelaksanaan proyek-proyek sedang berjalan.
Selanjutnya, hasil penjualan saham itu, diarahkan untuk mendukung beberapa prioritas keuangan, dan pengembangan usaha. Antara lain pemenuhan kewajiban keuangan kepada pihak perbankan, guna menjaga reputasi, bubungan baik dengan lembaga keuangan, dan memastikan keberlanjutan akses pendanaan ke depan.
Kemudian, penyediaan working capital support untuk penyelesaian pekerjaan furnish, dan interior pada proyek Apple 3, saat ini telah memasuki tahap akhir penyelesaian konstruksi, dan interior. Dukungan modal kerja itu, penting untuk menjamin kualitas, dan ketepatan waktu penyelesaian proyek.
Pengembangan proyek rumah tapak bersama mitra strategis melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO), yang diharapkan dapat memperluas portofolio perseroan, dan memperkuat posisi perseroan sektor properti residensial. So, divestasi sebagian saham itu, strategi dengan pertimbangan bisnis matang, dan bertujuan mendukung pertumbuhan jangka panjang perseroan.
Perseroan memastikan hingga saat ini tidak ada rencana perubahan pengendalian dalam tempo 12 bulan mendatang. Karya Permata berkomitmen menjadi pengendali utama, dan mendukung pengembangan bisnis ke arah lebih berkelanjutan. Selain itu, juga tidak ada kesepakatan, komunikasi, maupun negosiasi apa pun yang mengarah pada perubahan pengendalian baik dalam bentuk penjualan mayoritas saham, aliansi strategis, maupun akuisisi oleh pihak lain.
Perseroan selalu berkomitmen menjalankan praktik Good Corporate Governance (GCG), menjunjung tinggi prinsip keterbukaan informasi kepada publik, dan pemegang saham. Setiap perkembangan, dan bersifat material akan disampaikan secara resmi kepada Bursa Efek Indonesia. Diumumkan kepada publik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku. (*)
Related News

Menjelang Jatuh Tempo, Waran MEJA Dikonversi Massal oleh Investor

Lego Jutaan Saham Grup Bakrie (DEWA), Madhani Raup Dana Segini

Apexindo (APEX) Ungkap Kontrak Jumbo dari Pertamina

Telkom (TLKM) Beber Transaksi Jumbo

Antrean iPhone 17 Mengular, Kuartal IV 2025 ERAA Dapat Benefit Ini

Harga Drop, Lo Kheng Hong Jala Jutaan Saham ABMM