EmitenNews.com - Di tengah fluktuasi tajam bursa saham, PT Eralink International, pemegang saham pengendali PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), memborong 65,88 juta saham ERAA. Transaksi ini dilakukan pada 28 Februari 2025 lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada Selasa (4/3/2025), Direktur Eralink Richard Halim Kusuma menjelaskan bahwa pembelian saham ini dilakukan pada rentang harga Rp360-Rp364.

Dengan harga pembelian tersebut, Eralink merogoh kocek Rp23,98 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Eralink meningkat dari 54,51% menjadi 54,93% atau setara dengan 8,76 miliar saham. Sementara itu, mengacu ke data RTI, porsi saham publik tercatat sebesar 7 miliar saham atau setara 44,14%. 

Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, menilai pembelian saham oleh pengendali memberikan sinyal bahwa mereka yakin terhadap prospek emiten tersebut. Apalagi bila emiten tersebut memiliki fundamental yang baik serta prospek jangka panjang yang positif.

Optimisme pemegang saham pengendali ini seirama dengan pergerakan harga saham ERAA. Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles, ERAA tidak ikut tergerus. Dalam sepekan, saham emiten distributor gadget di tanah ini justru menguat 0,5%. Dalam sebulan terakhir, bahkan menguat 4,84%. Bandingkan dengan performa IHSG yang turun 3,14% dan 9,8% dalam kurun waktu yang sama.   

“Saat IHSG anjlok tajam, ERAA justru menguat. Padahal pemegang saham publiknya terbilang besar, lebih dari 44%. Kondisi ini terbilang istimewa dan mungkin memang ada pergerakan yang menarik di saham ini sehingga tidak terjadi panic selling seperti di emiten lain,” kata analis Andhika.   

Patut dicatat, pembelian saham ERAA oleh Eralink berdekatan dengan emiten ini resmi bekerja sama dengan Honor Indonesia sebagai mitra eksklusif. ERAA melalui Erajaya Digital akan menjalankan distribusi produk, pengembangan jaringan penjualan, operasional ritel, serta pelaksanaan aktivitas pemasaran lokal di seluruh Indonesia.

Honor merupakan ponsel asal China yang dulunya merupakan anak usaha Huawei. Namun Honor dijual dan berdiri menjadi merek mandiri setelah Huawei mendapat sanksi dari Amerika Serikat (AS) pada 2020 silam.

Setelah meluncurkan serangkaian produk unggulan, Honor mencatatkan penjualan global tumbuh lebih dari 50% pada Desember 2024. Khusus untuk pasar Eropa, Honor mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 77% pada kuartal IV-2024 lalu. Honor telah masuk dalam daftar lima besar produsen smartphone di Eropa dan memberikan persaingan yang ketat kepada para pesaing lainnya.

“Melihat data penjualan Honor secara global, seharusnya smartphone ini akan diminati di Indonesia. Diproyeksi penjualan Honor akan mendorong pertumbuhan pendapatan ERAA,” ujarnya.

Fakta menarik lain terkait sepak terjang anak usahanya, yakni PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) yang baru saja meluncurkan mobil listrik Xpeng seri X9 dan G6 ke pasar Indonesia pada akhir pekan lalu. ERAL merupakan Agen Pemegang Merek (APM) dari Xpeng, raksasa otomotif yang merilis produk mobil listrik berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. . 

ERAA tercatat sebagai pemegang saham pengendali ERAL dengan porsi kepemilikan 80%. Kerja sama ini merupakan bentuk transformasi bisnis ERAA dan ERAL yang berani masuk ke bisnis otomotif, khususnya mobil listrik. Apalagi saat ini mobil listrik sedang laris manis diminati masyarakat seperti Wuling dan BYD.

Belum ada harga resmi dari Xpeng X9 dan G6 di Indonesia. Namun di China harga keduanya lebih terjangkau dibandingkan para kompetitornya. Bila harga jual Xpeng kompetitif maka akan menambah keunggulan bagi ERAL dalam melakukan penetrasi pasar di kendaraan listrik. “Dengan ERAL menjadi APM dari XPENG, tentunya ini terobosan yang berani dan akan signifikan bagi pendapatan dan laba bersih ERAA dan ERAL pada masa depan," ujarnya.

Satu lagi sentimen positif bagi ERAA adalah angin segar dan harapan hadirnya iPhone 16 paska ditandatanganinya MOU antara Apple Inc. dan Kemenperin. Tinggal selangkah lagi smartphone flagship ini dijual di Indonesia.

Kehadiran Iphone 16 akan memberikan dampak signifikan bagi ERAA yang merupakan salah satu distributor utama produk Apple di Indonesia. Dalam data Worldpanel ComTech kuartal IV-2024, penjualan Apple iPhone 16 mendominasi secara global. Seri iPhone 16 terus menjadi jajaran smartphone paling populer secara global.

“Bisa dibayangkan nanti pada hari pertama penjualan ERAA akan panjang antrian Iphone 16 di toko ritel dan online, termasuk ERAA. Tentunya kehadiran Iphone 16 akan signifikan berdampak bagi pendapatan hingga laba ERAA,” ujarnya.

Dalam perkembangan lainnya, ERAA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Maret 2025 mendatang. Adapun mata acara dalam RUPSLB ini adalah perubahan Komisaris Utama serta 3 orang direktur karena mengundurkan diri.