Penggunaan Transportasi Umum di Jakarta Menurun, RIJ Harus Diperkuat
![Kondisi lalu lintas di Jakarta. Dok. Okezone. Penggunaan Transportasi Umum di Jakarta Menurun, RIJ Harus Diperkuat](https://emitennews.com/images/news/image_1739194183.jpeg?25119ab)
Kondisi lalu lintas di Jakarta. Dok. Okezone.
EmitenNews.com - Kemacetan di Jakarta makin menjadi. Pasalnya, penggunaan transportasi umum kian menurun. Disamping penurunan penggunaan transportasi umum, pemakaian sepeda motor maupun mobil melesat. Karena itu, Rencana Induk Transportasi Jakarta (RIJ) harus diperkuat.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Seperti ditulis Kompas, Senin, pada tahun 2002, penggunaan transportasi umum mencapai 52,7 persen. Sedangkan tahun 2010 dan 2018 masing-masing 22,7 persen dan 6,9 persen.
Sedangkan pemakaian sepeda motor pada tahun yang sama melesat 2,5 kali lipat yakni masing-masing 27,5 persen, 61,2 persen, dan 68,3 persen. Untuk penggunaan mobil pun juga demikian. Tahun 2002 sebesar 14,7 persen, tahun 2010 masih 14,7 persen, dan tahun 2018 tembus 21,5 persen.
Menurut Djoko, hal ini menyebabkan kemacetan di Jakarta yang sekaligus tantangan multidimensi. Karena, menghambat produktivitas ekonomi, menurunkan kualitas lingkungan, dan merusak kesejahteraan sosial.
"Akar permasalahan terletak pada ketidakterpaduan sistem transportasi, kelembagaan yang terfragmentasi, serta perencanaan dan tata kelola yang belum optimal," ungkap Djoko dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).
Oleh karena itu, Rencana Induk Transportasi Jakarta (RIJ) harus diperkuat. Terutama untuk memastikan integrasi antarmoda, konektivitas antarwilayah, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional (RIJLLAJ Nasional).
Untuk memastikan implementasi efektif, dibutuhkan tidak hanya reformasi kebijakan, tetapi juga dukungan kelembagaan yang kuat. Ini bisa dilakukan melalui pembentukan Institut Transportasi Jakarta (ITJ) sebagai pusat riset dan pengembangan transportasi. ***
Related News
![Terdakwa Zarof Ricar, eks pejabat MA dalam sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/2/2025). Dok. Merdeka. Kasus Ronald Tannur, Eks Pejabat MA Ini Didakwa Bantu Suap Hakim](https://emitennews.com/images/news/image_1739198051.jpeg?25119ab)
Kasus Ronald Tannur, Eks Pejabat MA Ini Didakwa Bantu Suap Hakim
![Cek kesehatan gratis dimulai. Dok. HaiJakarta. Cek Kesehatan Gratis, Segera Kunjungi Puskesmas di Seluruh Indonesia](https://emitennews.com/images/news/image_1739196260.jpeg?25119ab)
Cek Kesehatan Gratis, Segera Kunjungi Puskesmas di Seluruh Indonesia
![Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) menggelar dialog antara pelaku industri dan petani singkong dari Lampung, di Kementerian Pertanian Jakarta. Dok. Ist. Balada Amran di Negeri Singkong](https://emitennews.com/images/news/image_1739195352.jpg?25119ab)
Balada Amran di Negeri Singkong
![Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno. Dok. BeritaSatu. Kata KPK 11 Mobil Sitaan Masih Dikuasai Ketum PP Japto, Ini Alasannya](https://emitennews.com/images/news/image_1739193552.jpeg?25119ab)
Kata KPK 11 Mobil Sitaan Masih Dikuasai Ketum PP Japto, Ini Alasannya
![Mayjen Novi Helmy Prasetya. Dok. Tribunnews. Pakar Ini Nilai Perwira Aktif Jadi Dirut Bulog Langgar UU TNI](https://emitennews.com/images/news/image_1739190549.jpg?25119ab)
Pakar Ini Nilai Perwira Aktif Jadi Dirut Bulog Langgar UU TNI
![Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mengusulkan agar pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengantisipasi kebijakan imigrasi yang kini sedang dijalankan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pemerintah Didorong Bentuk Satgas Antisipasi Kebijakan Imigrasi Trump](https://emitennews.com/images/news/image_1739159894.jpg?25119ab)
Pemerintah Didorong Bentuk Satgas Antisipasi Kebijakan Imigrasi Trump