Penjualan Ambles 53 Persen, Optima Prima Metal (OPMS) Derita Rugi Rp1,14 M di Kuartal III
EmitenNews.com—Sepanjang Januari - September 2022, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) mengalami rugi bersih sebesar Rp1,14 miliar, meningkat dibanding periode yang sama 2021 dengan rugi bersih senilai Rp473,12 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip dari situs BEI, Kamis (24/11), kinerja keuangan negatif selama sembilan bulan pertama tahun ini, terutama dipengaruhi penurunan nilai penjualan bersih 53,39 % (year-on-year) menjadi Rp15,17 miliar.
Selain itu, jumlah beban pokok penjualan OPMS selama sembilan bulan pertama 2022 ternyata menurun menjadi defisit Rp12,10 miliar dari defisit Rp29,86 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sehingga, laba kotor per kuartal III-2022 menjadi Rp3,07 miliar atau meningkat hingga 14,55 persen (y-o-y).
Per kuartal III-2022, OPMS tercatat mengalami rugi usaha Rp2,01 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yang masih mengalami rugi usaha senilai Rp1,92 miliar.
Selain itu, OPMS juga mengalami rugi bersih periode berjalan untuk periode yang berakhir 30 September 2022, yakni sebesar Rp1,14 miliar. Pada periode yang sama di 2021, perseroan masih mengalami rugi bersih periode berjalan senilai Rp473,12 juta.
Sementara itu, besaran rugi komprehensif periode berjalan per kuartal III-2022 sebesar Rp1,81 miliar. Kondisi ini menurun dibandingkan dengan per kuartal III-2021 yang mencatatkan Rp532,03 juta.
Per 30 September 2022, OPMS terpantau memiliki jumlah liabilitas yang meningkat jauh menjadi Rp2,84 miliar dari Rp692,37 juta pada 31 Desember 2021. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir kuartal III-2022 tercatat senilai Rp91,38 miliar atau lebih kecil dibanding per akhir Desember 2021 yang mencapai Rp93,21 miliar.
Penurunan pada sisi aset lancar di atas 20 persen dikarenakan penggunaan kas dan setara kas untuk pembangunan gudang dan kantor yang akan digunakan untuk kegiatan perseroan.
Kenaikan pada sisi liabilitas jangka pendek di ats 20 persen dikarenakan adanya tagihan proyek pembangunan gudang dan kantor yang transaksinya terjadi pada akhir bulan September 2022.
Kenaikan pada sisi aset tidak langsung di atas 20 persen dikarenakan meningkatnya pos asset tetap bersih pada sub konstruksi dalam proses dimana pembangunan gudang dan kantor perseroan yang saat ini sudah mencapai 95 persen.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M