EmitenNews.com -PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) mencatatkan penurunan kinerja di kuartal tiga 2023. Dimana penjualan perseroan terkoreksi 0,12% menjadi Rp 1,266 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,268 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

 

Emiten alat kesehatan ini menjelaskan, angka penjualan ditopang oleh penjualan kategori produk medis sekali pakai dan habis pakai sebesar Rp827,27 miliar. Adapun, volume penjualan produk dari kategori tersebut tercatat naik 2,7% secara year-on-year (yoy) menjadi 1,296 juta unit, dari sebelumnya 1,262 juta unit.  

 

Penjualan itu juga ditopang oleh penjualan produk diagnostik dan perlatan sebesar Rp155,61 miliar, antiseptik dan dialisis sebesar Rp142,77 miliar, bioteknologi dan laboratorium Rp63,16 miliar, alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi Rp56,03 miliar, produk perabotan rumah sakit Rp21,31 miliar, dan produk lain-lain sebesar Rp224,76 juta.  

 

Seiring dengan menurunnya penjualan neto OMED, laba bersih perseroan tercatat turun 2,5% menjadi Rp182,3 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp187,13 miliar.  Sementara itu, meski penjualan neto OMED tercatat turun per kuartal III/2023, beban pokok penjualan justru tercatat naik. 

 

Sepanjang sembilan bulan 2023, OMED mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp866,81 miliar atau naik 0,83% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp859,64 miliar. 


Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas OMED turun signifikan dari 437,8 miliar pada periode akhir 2022, menjadi Rp296,8 miliar per kuartal III/2023. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan yang masif pada total liabilitas jangka pendek.  

 

Sementara itu, total ekuitas OMED tercatat meningkat menjadi Rp2,16 triliun per 30 September 2023, dari Rp2,06 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan total aset perseroan turun menjadi Rp2,46 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 yang berada di Rp2,50 triliun. 


Sebelumnya, manajemen OMED pun optimistis untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 25%-30% sepanjang 2023 meski kondisi Covid-19 di Indonesia terus membaik.