EmitenNews.com - DJIA melemah sebesar -0,14% pada hari Kamis (10/10), diikuti oleh S&P 500 (-0,21%) dan Nasdaq (-0,05%). Wall Street tergelincir karena investor bereaksi terhadap data inflasi Sepember 2024 yang mengecewakan.


Inflasi tahunan meningkat sebesar +2,4% YoY, sedikit di atas estimasi konsensus sebesar +2,3% YoY. Sementara inflasi inti tumbuh sebesar +3,3% YoY, melampaui estimasi dan angka Agustus 2024 sebesar +3,2% YoY.


Sementara itu klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir pada 5 Oktober naik menjadi 258 ribu (vs konsensus 230 ribu), menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah, yang berdampak negatif pada indeks.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) PDB Inggris Raya MoM Agustus 2024; 2) PPI AS September 2024; 3) Sentimen Konsumen Michigan AS Pra-Oktober 2024.


Gaikindo melaporkan bahwa penjualan kotor 4W September 2024 turun sebesar -4,8% MoM/-9,1% YoY. Hal ini membuat kinerja penjualan 9M24 menjadi 633.218 unit, turun -16,2% YoY (vs 755.778 unit pada 9M23).


"Kami yakin kinerja penjualan unit 4W yang lemah sebagian disebabkan oleh daya beli konsumen yang lemah dan dampak kenaikan suku bunga, yang telah memperketat penyaluran kredit. Selain itu, kurangnya inovasi dalam model unit yang ada juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut," ulas analis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


Mereka mengantisipasi penjualan unit 4W untuk FY24E akan lebih rendah dari angka FY23. "Ke depannya, kami berharap insentif akan diberikan untuk meningkatkan kinerja industri," lanjutnya.


IHSG terkoreksi -0,28% ke level 7.480,08 pada perdagangan Kamis (10/10) dengan net sell asing sebesar Rp977,18 miliar. Pelemahan sebagian besar sektor menjadi pemicu pelemahan indeks, dipimpin oleh sektor bahan baku (-0,78%) dan teknologi (-0,73%).


Sementara itu, penguatan dipimpin oleh sektor siklus konsumen (+1,85%) dan transportasi & logistik (+1,43%). Indeks terkoreksi sementara bursa Asia lainnya menguat, seiring dengan beralihnya perhatian terhadap rilis data ekonomi makro Tiongkok akhir pekan ini, dengan investor menilai kemungkinan adanya paket stimulus lanjutan dari pemerintah. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada level Rp15.665/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.467-7.528. Rekomendasi sahamnya hari ini: BRIS, CPIN, MIKA, PTBA.(*)