Penjualan Sapi Menurun, Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Derita Rugi Rp3,01 Miliar
EmitenNews.com—PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) menderita rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp3,016 miliar pada semester I 2022, atau memburuk dibandingkan semester I 2021 yang membukukan laba bersih Rp100,25 miliar.
Akibatnya, perseroan harus menulis rugi per saham dasar Rp0,1, sedangkan akhir Juni 2021 masih menorehkan laba per saham dasar Rp9,55.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester 1 2022 tanpa audit emiten peternakan itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/8/2022).
Rinciannya, penjualan merosot 19,62 persen menjadi Rp2,175 triliun karena penjualan sapi turun 48,5 persen menjadi Rp435,51 miliar. Senasib, penjualan daging dan daging olahan merosot 20,7 persen menjadi Rp282,4 miliar. Lalu, penjualan beras menyusut 33,03 persen menjadi Rp75,596 miliar.
Tapi penjualan karkas tumbuh 0,7 persen menjadi Rp1,218 triliun. Senasib, penjualan kulit naik 159 persen menjadi Rp32,076 miliar.
Walau perseroan dapat menekan beban pokok penjualan sedalam 18,7 persen menjadi Rp1,886 triliun, tapi laba kotor tetap melorot 19,74 persen menjadi Rp309,41 miliar.
Kian tertekan, beban umum dan administrasi bengkak 13 persen menjadi Rp139,18 miliar. Seiring itu, beban lain lain naik 38,04 persen menjadi Rp127, 21 miliar. Dampaknya, laba sebelum pajak penghasilan amblas 74,3 persen sisa Rp42,608 miliar.
Sementara itu, utang bank jangka pendek bertambah 50,9 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp830,41 miliar. Dampaknya, kewajiban bengkak 14,96 persen menjadi Rp3,725 triliun. Sehingga aset tumbuh 8,8 persen menjadi Rp6,156 triliun.
Related News
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun