Penjualan Turun, Pemerintah Siap Evaluasi Insentif Kendaraan Niaga

Pada saat mengadakan pertemuan dengan Chairman Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki, di Jepang pekan lalu Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendapat curahan terkait penurunan signifikan penjualan kendaraan niaga ringan di Indonesia.
EmitenNews.com - Pada saat mengadakan pertemuan dengan Chairman Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki, di Jepang pekan lalu Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendapat curahan terkait penurunan signifikan penjualan kendaraan niaga ringan di Indonesia.
Osamu Suzuki menyatakan kekhawatirannya atas kondisi pasar yang menurun, yang berdampak pada produk andalan mereka seperti Suzuki Carry. Namun, pihak Suzuki tetap berkomitmen mendukung pasar Indonesia dan menyambut baik arahan Menperin untuk tidak melakukan PHK.
Menperin menanggapi hal itu dengan menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengevaluasi berbagai kebijakan untuk merangsang kembali permintaan kendaraan niaga, termasuk melalui pembelian pemerintah daerah dan insentif fiskal untuk UMKM.
Dalam pertemuan yang sama pihak Toyota Motor Corporation juga menyampaikan aspirasinya yang meminta adanya relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan hybrid.
Dipaparkan bahwa beberapa varian hybrid Toyota seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross sudah mencapai TKDN di atas 40%. Namun mereka mengusulkan agar regulasi TKDN untuk kendaraan elektrifikasi lebih fleksibel guna menarik investasi dan mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan.
Menperin menyambut positif usulan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah terbuka untuk mendiskusikan relaksasi TKDN secara selektif dengan tetap menjaga arah kebijakan industrialisasi dalam negeri.
“Kami akan pelajari permintaan tersebut, karena prinsipnya kita ingin membangun industri otomotif nasional yang kuat namun juga kompetitif secara global,” ujar Menperin.
Menperin juga memastikan bahwa program insentif Low Cost Green Car (LCGC) akan terus dilanjutkan hingga tahun 2031. Hal ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.
“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu, insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” jelas Menperin. Hal ini diharapkan memberikan kepastian jangka panjang bagi prinsipal dan pelaku industri untuk terus memproduksi dan mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.(*)
Related News

Perusahaan Berbasis di China ini Guyur Investasi USD40 Juta di Brebes

Industri TPT Catat Pertumbuhan 4,64 Persen di Triwulan I

Abaikan Wall Street, IHSG Konsisten Orbit Zona Hijau

BI Sunat Suku Bunga, IHSG Jebol Level 7.150

IHSG Lanjut Menguat, Colek Saham ASII, PTBA, dan BBTN

Intip! 10 Saham Top Losers Pekan Ini